
Konsep dan Pengembang Desain : Rizqa Abidin, Futih Al Jihadi, (What If Artwork)
Desain Sampul & Ilustrasi : M. Faizal Fikri
Lay Out : Futih Al Jihadi
Tebal : 226 halaman
ISBN : 978-602-99349-0-8
Kadang-kadang menjadi galau itu perlu!
Setelah membaca bab ini, saya coba merenungi kesalahan dan dosa-dosa saya, baik dosa yang dilakukan secara sengaja ataupun tidak, secara sadar ataupun tidak. Membuat saya berfikir, masih pantaskah kita disebut manusia, makhluk paling sempurna hanya karena bermodal akal? Jika benar akal yang membuat kita sempurna, lalu apakah kita sudah benar-benar menggunakanya? Dan jika memang kita sudah benar-benar menggunakan akal kita, lalu mengapa kita masih mudah sekali terbujuk rayuan setan? Bukankah Tuhan memberikan akal, agar manusia bisa menimbang yang baik dan yang buruk?
Eits, tunggu dulu! Benarkah kita melakukan semua keburukan itu atas bujukan setan? Atau jangan-jangan, kita melakukannya atas keinginan kita sendiri? Bahkan, mungkin kita telah melakukan keburukan yang lebih hina daripada apa yang pernah dibisikan oleh setan, tapi kita terus berusaha mengambinghitamkan setan atas semua kesalahan yang kita lakukan?
Tentang Cinta
Bukan kegalauan karena cinta yang ses(a)at, tapi ini berisi pesan, puisi, surat cinta dan do’a seorang lelaki untuk wanita yang ia pilih sebagai kekasih sehidup sesurga.
Complete and perfect
Complete berarti menggenapi-menggenapkan atau melengkapi-melengkapkan hal yang tak dimiliki oleh sesuatu-seseorang. Ia barangkali membutuhkan prasyarat “saling mengisi”.
Sementara perfect bisa dipahami sebagai sebuah kondisi “yang utuh”, “kesatuan sebagai keseluruhan yang koheren” Umberto Eco. Kekurangan dan kelebihan, yang baik dan yang buruk dalam diri seseorang itulah justru yang membuatnya sempurna.
Tentang Tuhan
Bab ini menceritakan tentang tokoh “Saya” yang berusaha menolak pesan dari gurunya:
“Jangan memikirkan zat Tuhan, pikirkanlah ciptaan-Nya!” Kata Pak Ustadz
Mungkin semua ustadz pernah mengatakan hal yang sama agar kita berhenti mencari tahu tentang Tuhan, karena akal dan pikiran kita tidak akan mampu menjangkaunya. Tapi, kebanyakan manusia pasti pernah berpikir dan bertanya-tanya tentang Tuhan, demi meyakinkan diri bahwa Dia memang benar-benar ada. Saya pun pernah sesekali bertanya dalam hati, (si)apa Tuhan? Seperti apa wujudnya? Dimana Dia berada? Bagaimana Dia bekerja? Bagaimana bisa Dia sendiri, mengawasi semua makhluk-Nya yang berjumlah triliyunan ini dan tersebar di seluruh penjuru dunia? Lalu bagaimana Dia mengatur semuanya tanpa ada sedikit pun kesalahan?
Nah, kan. Baru sampai di sini saja saya sudah pusing. Oh, maafkan saya juga, Pak Ustadz. Saya teler karena memikirkan zat Tuhan.
Saya rasa melalui buku ini, penulis seolah menuangkan kegalauannya sendiri, kemudian mengajak pembaca untuk ikut merasakan kegalauan tersebut. Saya sendiri beberapa kali terseret ke dalamnya. Saya sempat teringat beberapa peristiwa yang selama ini saya abaikan, tapi menjadi sangat menggalaukan setelah membaca buku ini. Dan, bab paling berhasil membuat saya galau dan ingin terus meracarau adalah Tentang Setan. Bab tersebut seperti cermin bagi watak manusia.
Pusing, ya? Biar lebih jelas… Silahkan baca sendiri bukunya. hehehe
Bukalah hati dan pikiranmu, jujurlah pada dirimu, dan mulailah meracaukan segala hal yang membuatmu kacau-galau!

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.
