
“Tapi, ada banyak hal yang harus kautahu tentangku sebelum membuat keputusan drastis…”
“Nanti saja. Kau punya waktu seumur hidup untuk menceritakannya padaku.”
Blurb:
Adalah Gladys tokoh utama kita, yang oleh penulis digambarkan sebagai seorang muslimah yang berjuang menghidupi anaknya di sebuah tempat jauh dari tanah air. Karena kesalahan masa lalunya membuat ia menanggalkan identitas kemuslimahannya di negeri orang. Meskipun, ia tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Gladys adalah seorang single mom dengan anak perempuan kecil berusia lima tahun bernama Lulu. Semenjak kejadian tidak menyenangkan dalam hidupnya enam tahun yang lalu, ia tinggal di Hampstead, London, dan bekerja di salah satu perusahaan fashion milik tantenya berlabel Monarchi. Bersama Herra tantenya yang lain, dan Lulu anaknya, ia menjalani kehidupan yang baru di Hampstead.
Bisa dikatakan bahwa novel ini mempunyai paket komplit. Selain tagline Around The World With Love yang membuat ekspektasi pembaca terhadap novel ini berkaitan dengan kekuatan setting cerita, ada beberapa hal lain yang menjadi sorotan saat membacanya. Misalnya, chemistry yang melekat pada karakter-karakternya, jalinan plot yang kuat, plot-twist tidak terduga, dan kemampuan penulis dalam mendalami riset sehingga para tokoh ini memiliki latar belakang dan kehidupan yang melekat.
Penulis menggambarkan sosok Gladys yang terpenjara oleh masa lalu, dan bagaimana ia menjalani kehidupan setelah itu. Lalu, ketika ia berkenalan dengan Callum, si pujaan hati banyak wanita, ia mulai membuka diri. Bukan karena ketampanan atau kekayaannya yang melimpah, melainkan kedekatan pria itu dengan anaknya yang berumur lima tahun. Kehadiran Callum membuat warna tersendiri dalam hidup Lulu. Chemistry yang terbangun dari kisah mereka, dialog yang muncul dari keduanya, membuat cerita ini begitu manis.
Penulis membuat sosok Callum yang terkesan too good to be true: tampan, kaya raya, punya prestasi dalam bidang otomotif. Namun, penulis juga merangkainya dalam suatu hubungan sebab-akibat yang logis. Di satu sisi Callum terlihat sempurna, di sisi lain ia punya banyak hal dalam kehidupannya yang tidak sempurna. Hubungan yang tidak harmonis dengan keluarga membuatnya melarikan diri dalam karir balap yang ia bangun sejak remaja. Meskipun diperhitungkan dalam balapan, namun Callum tidak yang selalu memenangi pertandingan. Maka, sosok Callum benar-benar tampil dengan perjuangannya yang itu berhasil membuat pembaca memiliki simpati padanya. Apalagi, kisah percintaannya yang pernah kandas, kehidupan yang jauh dari bayangan orang-orang terhadap kaum sosialita dan publik figur, membuat sosok ini tidak seperti yang disangka pada awalnya.
Saya angkat topi dengan kemampuan riset yang dimiliki penulis. Ketika penulis menjelaskan tentang dunia balap, lengkap dengan segala macam penjelasan yang disertakannya, membuat pembaca ikut merasakan apa yang sedang dilakukan Callum atas pekerjaannya. Suasana balapan yang kental, kehidupan sirkuit dan istilah-istilah asing bagi yang kurang familiar dengan Formula One dapat dengan mudah dipahami.
Dari segi setting pun, penulis berhasil membawa pembacanya melanglang buana dari Hampstead menuju Pompeii. Deskripsi setting di Napoli, berikut destinasi wisata yang dijalani oleh tokoh-tokoh ini benar-benar bersesuaian dengan apa yang terjadi saat saya mencari tahu sendiri keadaan negara itu via google. Semuanya pas, dan tidak berlebihan. Ketika Callum dan keluarga Gladys mendapatkan tur singkat di Pompeii, pembaca pun seolah sedang ikut bertualang di sana.
Plot cerita disusun secara apik dengan chemistry sebagai kekuatan utamanya. Setting tempat turut melengkapi dan membangun kisah ini, tidak sekadar menjadi tempelan belaka. Dari sisi religiusitas yang diangkat oleh seri ini, saya mengacungkan jempol pada penulis yang berhasil membangun sebuah cerita dengan sedikit sentuhan religi di sana.
Saya mempunyai pandangan tersendiri dan standar yang tinggi tentang sebuah cerita religi. Dan kalau boleh jujur, sebenarnya saya cukup menghindari bacaan dengan tema ini (karena standar saya terhadap kisah berbau religi adalah bersandar pada penulis-penulis top yang secara khusus mengambil jalur ini untuk karya mereka). Mengapa? Karena jujur saya sering kecewa dengan novel-novel religi yang “memaksakan” tokohnya untuk tampil secara sempurna dan tanpa cela. Ini membuat sedikit saja tokoh itu melakukan kesalahan, akan dibebankan dengan penilaian yang jauh berbeda dengan apabila kesalahan tersebut menimpa orang lain yang mungkin kadar keshalihannya (menurut pandangan mata orang awam) lebih rendah. Karenanya, dunia novel religi didominasi tokoh yang “dipaksakan” sempurna. Atau, yang membuat kalimat-kalimat nasihat secara tersurat sehingga kesan menggurui begitu kentara saat membacanya.
Namun, penulis membalik kesan itu dengan menampilkan sosok seorang muslimah yang apa adanya. Ia membuat kesalahan yang sangat fatal, bahkan hingga membuatnya berada dalam titik terendah dalam keimanannya dan menanggalkan identitas keislamannya karena kesalahan itu. Tapi ia terus bangkit dan membenahi diri. Ajaran tentang keislaman disampaikan dengan jauh dari kata menggurui. Apalagi, memang kisah ini ber-setting luar negeri di mana tentu saja tantangan dalam bertaat pada Islam jauh lebih berat dibanding dengan di dalam negeri. Kisah ini jauh dari kesan menggurui, justru pembaca dapat becermin dari ceritanya dan bisa mengambil hikmah dari apa yang dialami oleh tokoh-tokohnya.
Dari segi penulisan, gaya bahasa Indah Hanaco begitu mengalir meskipun deskripsi dan dialog menggunakan kalimat baku. Saya mendapatkan banyak kosakata baru dari membaca novel ini, misalnya: glabela, lesi (yang mulanya saya kira typo dari kata “lesu”), dan masih banyak lagi. Dan novel ini benar-benar minim kesalahan penulisan (saya hanya menemukan satu saja).
Salut dengan penulis yang merampungkan cerita ini hanya dalam waktu satu minggu saja.
Saya melakukan wawancara dengan penulis, yang membahas seputar seluk-beluk penulisan novel Love in Pompeii ini. Untuk mengetahuinya, bisa dilihat di sini.

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.






