
“Telah dibuktikan, bahwa segala sesuatu tidak bisa lain keadaannya dari sekarang ini. Segala sesuatu diciptakan untuk tujuan tertentu, maka tidak bisa lain tentu tujuan yang terbaik.” —halaman 3
“Mereka yang beranggapan bahwa segala sesuatu berjalan baik, sesungguhnya tolol sekali. Yang betul adalah: segala sesuatu berjalan sebaik-baiknya.” —halaman 3
“Tidak ada akibat tanpa sebab, segala sesuatu pasti dijalin dan diatur untuk tujuan yang terbaik.” —halaman 11
“Cinta, penghibur manusia; cinta, penjaga keseimbangan dunia, yang bertakhta di lubuk hati manusia yang perasa. Ah, cinta yang lembut!” —halaman 15
“Kiranya manusia telah sedikit mengacaukan dunia. Mereka tidak dilahirkan sebagai serigala, namun toh mereka menjadi serigala. Tuhan tidak memberi mereka meriam maupun pedang, namun mereka toh membuat meriam dan pedang untuk saling membinasakan.” —halaman 17
“Seratus kali saya tergoda untuk membunuh diri, namun masih cinta kehidupan. Kelemahan konyol ini mungkin merupakan salah satu cacat kita terbesar. Adakah yang lebih tolol dari memanggul suatu beban terus-menerus, padahal kita selalu ingin mencampakkannya di tanah? Membenci hidup, namun sekaligus sangat terikat kepadanya? Pendeknya, mengelus-elus ular yang menggerogoti kita, sampai akhirnya dia memangsa jantung ita?” —halaman 51
Memang orang yang suka sekali berkelana, sekali-sekali ingin menunjukkan kelebihannya di antara keluarga sendiri, melaporkan apa yang telah dilihatnya selama perjalanan-perjalanan itu. —halaman 82
“Optimisme adalah kegilaan untuk mempertahankan pendapat bahwa segalanya berjalan baik, padahal kenyataan adalah kebalikannya.” —halaman 87
“Kejadian-kejadian buruk hanyalah sekadar bayangan hitam pada suatu lukisan yang indah.” —halaman 108
“Dulu sekali Plato pernah mengatakan bahwa perut terbaik bukanlah yang dapat menolak semua makanan.” —halaman 130
“Tetap mempunyai harapan memang baik.” —halaman 130
Manusia dilahirkan untuk hidup dalam guncangan-guncangan serta kekhawatiran-kekhawatiran, atau dalam kelesuan menekan yang ditimbulkan rasa bosan. —halaman 150
“Memang kebesaran pada hakikatnya sangat berbahaya, demikian menurut laporan-laporan semua ahli filsafat.” —halaman 153
“Tatkala manusia berada di taman Eden di surga, dia ditempatkan di situ ut operatur eum, untuk bekerja di situ. Hal ini membuktikan bahwa manusia tidak dibiarkan untuk bermalas-malasan.” —halaman 153
“Mari kita bekerja tanpa banyak berdiskusi, itulah satu-satunya cara agar hidup kita ini lebih tertanggungkan.” —halaman 154

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.