kata-kata ini udah sering saya ucapkan karena memang sudah sangat jarang
menulis beberapa tahun terakhir. Sutralah, let it flow aja, kapan mau buat ya buat, kapan ngga ya ngga, ga usah dipaksakan. Oche! Langsung aja, kali ini saya mau berbagi tentang film-film apa saja yang pernah saya tonton dan membawa dampak atau pengaruh dalam hidup saya, yang mengubah perspektif saya terhadap sesuatu. Dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari yang tadinya berpihak pada A, bisa jadi sekarang berpihak kepada B, atau in the middle of grey area that is in doubt, atau bahkan secara tak langsung menjadi titik awal dalam membuat prinsip baru dalam hidup saya.
2. V For Vendetta (2005)
Meskipun saya suka nonton dari dulu, tapi selera tontonan saya sampai semasa kuliah itu masih saya batasi pada genre popcorn movie, seperti film-film superhero, action dan komedi, sebut saja masa itu Hancock, Green Hornets, Charlie’s Angels, Rush Hour, Godzilla, White Chick, Click, even American Pie dan Scary Movie dkk. Suatu waktu, saya melihat ada cover VCD yang eye-catchy di barisan film action tempat saya biasa menyewa film, Odiva. Dengan jubah seperti Zorro, topeng badut dan dua bilah belati, I was totally thinking bahwa ini keknya film superhero baru deh, keknya keren deh, coba ah.
Setelah nonton barulah tahu kebenarannya ini film apa. Bener sih memang film superhero, but it wasn’t like my ordinary superhero jaman itu. V adalah sosok antihero dalam plot cerita yang tidak umum bagi sebuah film yang memiliki sosok superhero. Temanya cukup berat dan kompleks, tentang misteri identitas, konspirasi politik, tirani, anarkisme, fasisme dan hak asasi. Anehnya, meskipun temanya berat bagi saya yang masih lugu saat itu, tapi saya tetap bisa tenggelam dalam alur ceritanya yang intense, seperti terpesona oleh dialog V yang selalu diintonasikan dengan kharismatik itu. Terlebih lagi aksi fighting V yang super duper cool itu, epic, dan endingnya yang sangat klimaks itu, I was totally amazed. Sejak saat ini, perspektif saya tentang batasan film berubah, saya tidak lagi hanya mengkonsumsi popcorn movie tapi mulai merambah film-film misteri, yang kompleks, temanya ga umum, meskipun frekuensinya masih sekali-sekali, karena keterbatasan pilihan sumber daya kala itu, belum seperti saat ini. Thanks V.
3. Mission Impossible II (2000)
Meskipun ini sering tayang di TV, tapi saya nontonnya jaman rental VCD pasca V For Vendetta. Secara level ini masih tergolong popcorn movie dengan actionnya yang keren. Film ini yang menggugah pola pikir saya dalam melihat setiap fenomena atau kasus. Bagian yang mananya? Bagian opening kalau ga salah saat si profesor menjelaskan tentang virusnya yang kurang lebih artinya begini :
Nah film Prometheus ini secara tersirat mempertanyakan hal yang serupa, namun dengan analogi antara Engineer, Weyland, dan David. Ketiganya memiliki hubungan sebagai pencipta dan yang diciptakan. Ada banyak scene dan dialog yang menyinggung tentang hal diatas. Film ini has more meaning than it looks as a horror movie. Termasuk sekuelnya Alien : Covenant (2017) yang masih berkutat pada rasa penasaran yang sama. Makanya di grup WA saya pernah bertanya : film apa yang temanya tentang mempertanyakan human existence, hubungan antara manusia dengan tuhan, tapi bukan straight film religius, melainkan seperti kedua film ini.
10. The Hunger Games : Mockingjay – Part II (2015)
Right at the very ending, yang sangat twist itu, dimana Katniss Everdeen menembakkan busurnya tepat ke jantung Presiden Coin. Seketika itu pula apa yang ada di pikiran Katniss itu tertransfer ke pikiran saya dan mengubah perspektif saya tentang politik. Simpelnya, Katniss merasa sekalipun pemimpinnya udah ganti, tapi sama aja, mereka punya agenda masing-masing. Jadi percuma mengkudeta Presiden Snow. Adegan ini “membunuh” rasa percaya saya terhadap dunia politik, they’re all the same. Saya tidak lagi peduli dengan gonjang-ganjing perhelatan politik baik dalam negri maupun luar negri. Di film lain yang juga memberi dampak sejenis yaitu Snowpiercer (2013), dimana pada kenyataannya Wilford, sang pemilik kereta, diam-diam berkoalisi dengan pemimpin grup revolusi, Gilliam, yang jelas-jelas sepanjang tahun menjadi oposisinya. Tujuan mereka yaitu untuk menjalankan skenario mereka membawa Curtis ke tahta lokomotif. That’s the dark side of politics, man.
11. Seo Bok (2021)
Saya benar-benar tidak menyangka bahwa sepenggal kalimat yang disampaikan oleh AI-Humanoid, Seo Bok, akan menohok langsung kepada prinsip yang selama ini saya pegang. Jadi, diri saya ini adalah orang yang sangat concern, menghargai, menjunjung tinggi, dan mengutamakan dunia pendidikan ketimbang yang lainnya. Kenapa? Karena lewat ilmu pengetahuanlah dunia akan menjadi lebih baik. Manusia akan lebih beradab jika mereka berilmu, ga ada lagi yang bar-bar. Tingkat pendidikan yang rendah cenderung membuat kesengsaraan seperti kemiskinan dan kriminalitas. Sebaliknya tingkat pendidikan tinggi cenderung akan membawa kesejahteraan. Lewat ilmu pengetahuan jualah akan ditemukannya teknologi-teknologi baru yang dapat membantu manusia dan bumi itu sendiri. Contoh simpelnya seperti mengharapkan ditemukannya obat kanker sehingga tidak ada lagi orang yang mati karenanya. Atau diciptakannya mobil terbang, sehingga tidak perlu lagi mengalami kemacetan yang menyebalkan.
Berdasarkan hal-hal diatas saya ingin orang-orang di dunia juga memuja pendidikan, mengutamakan sektor pendidikan. Saya ingin setiap elemen masyarakat dan stakeholders mampu membuat kondisi dimana insan pendidikan itu terhormat, termulia, terhebat dan terkaya. Saya berfantasi bahwa seharusnya yang dibuat kaya itu adalah insan pendidikan, anak-anak cerdas, bukan artis atau siapapun yang kaya lewat popularitas. Saking stuck-nya dengan prinsip ini, saya pernah bikin tulisan singkat tentang ini. Saya juga sampai membuat sebuah film pendek scifi action yang menyampaikan pesan tentang prinsip saya ini berjudul Konspirasi di channel Youtube Plus741 (eh..promosi.. 😅), dapat kalian tonton klik disini.
Tentang cerita tulisan saya itu , dulu waktu saya kursus di LIA, ada tugas yang mengharuskan muridnya membuat artikel singkat berbahasa inggris dengan mengambil topik yang menjadi masalah di Indonesia. Saya mengambil topik tentang “Dunia Pendidikan vs Dunia Keartisan”, ini dilatari oleh saat masa itu saya merasa seluruh Indonesia sangat memuja ajang pencarian bakat seperti Indonesian Idol dan AFI, sampai-sampai sektor pejabat pemerintah pun juga memberi “dukungan berlebihan” kepada peserta yang berasal dari daerahnya. Sampai-sampai saya bergumam “Giliran yang ginian aja pada didukung, coba liat yang pendidikan, minim banget”. Ini adalah fenomena nyata, jika kalian menelusuri lebih dalam tentang ini, kalian akan menemukan kesimpulan yang sama dengan saya.
Dalam tulisan tugas tersebut, saya analogikan seperti perbandingan 2 kota. Anggap saja Kota A, adalah kota yang seluruh elemen di dalamnya sangat memuja dunia keartisan, mereka membuat sektor itu menjadi lahan emas yang dapat membuat kaya seseorang. Sehingga setiap orang tua berupaya untuk gimana caranya bisa membuat anaknya jadi artis atau terkenal atau kalau bahasa sekarang adalah viral. Sebaliknya, di Kota B, setiap elemen di dalamnya sangat memuja pendidikan. Mereka membuat kaya orang-orang berpendidikan. Sehingga setiap orang tua mendorong anaknya untuk berlomba-lomba mengasah ilmu pengetahuan. 30 tahun di masa depan, Kota A akan berisi orang-orang bodoh, sedangkan Kota B berisi para intelektual, maka kita akan menemukan jawaban kota mana yang akan lebih maju, kota mana yang lebih canggih, kota mana yang lebih sehat, kota mana yang lebih beradab. Seperti di film Tomorrowland, itu adalah persis seperti yang saya bayangkan (yang nanti akan saya jabarkan di artikel selanjutnya). Yet, pada kenyataannya, sampai saat ini, coba kalian lihat negri kita, akan kearah mana, akan jadi Kota A atau Kota B? Dalam film Tomorrowland ada quote persis menyinggung hal ini :
“Ada dua serigala, yang satu kebaikan dan yang satu keburukan, kalo berantem yang mana yang menang? Jawabannya yang kamu beri makan.”.
Telah banyak fenomena orang bodoh diviralin oleh masyarakat yang bodoh pula, yang pada akhirnya membuat mereka terkenal dan kaya.

Oke cukup soal tulisannya, hubungannya dengan Seo Bok adalah prinsip saya tadi yang mengutamakan pendidikan dan ilmu pengetahuan, seketika dipatahkan oleh quote dia yang kurang lebih artinya seperti ini : Jika manusia hidup selamanya, maka itu akan buruk, karena orang-orang serakah akan tetap ada di dunia”. Jadi ceritanya, Seo Bok itu adalah AI-humanoid hasil kepintaran teknologi manusia, yang dalam tubuhnya menyimpan kunci untuk obat segala jenis penyakit kronis. Hal ini membuat seorang konglomerat berambisi untuk mengambil “obat” tersebut untuk penyakitnya. Kata-kata “serakah” tadi ditujukan salah satunya untuk si konglomerat ini, dia adalah orang yang selalu ingin terus menambah kekayaan. Jika dia tetap hidup, maka dia akan semakin serakah. Atas dasar satu contoh ini saja, Seo Bok meyakini bahwa immortality justru akan membawa dampak buruk bagi manusia karena nasfu manusiawi itu sendiri. Jadi Seo Bok ga setuju kalau teknologi “penyembuh ajaib” dalam dirinya itu diteruskan, sehingga dia memilih bunuh diri. Makjleb bukan? Yang tadinya saya pikir diperlukan kepintaran manusia untuk menemukan obat kanker, malah dipatahkan oleh teori Seo Bok yang menurut saya ada benarnya juga. Jadi benar-benar mengubah perspektif saya tentang prinsip pendidikan tadi.
Oke sekian dulu tulisan kali ini, ketemu lagi di tulisan selanjutnya yang saya rencanakan adalah tentang film-film yang “gue-banget”. yang mewakili kepribadian saya, cara pandang saya, sifat saya, dll (artikel narsis lah pokonya 😅).
– Until next time, and stay classy –

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.