
Jika tiada internet yang mengatakan ini adalah album live ‘palsu’ sudah pasti tidak akan ada yang menolak superiority album ini. Hakikatnya, ia adalah album live juga cuma dirakamkan di dalam studio bukannya di atas pentas. Kita akan sedar apabila mendengar jeritan ‘palsu’ penonton, yang membongkar kemungkinan jumlah penonton yang hadir kemungkinan sekitar 20 orang saja.
Pertama kali berinteraksi dengan album ini, seperti biasa, melalui kaset cetak rompak. Dan seperti biasa juga, logo dan nama band yang ganas berserta dengan cover album yang mengerikan menjadi pemangkin kepada pembelian. Dan biasanya ketika itu, ia berbaloi. Ini adalah antara kaset yang lunyai dimainkan di dalam radio kaset.
Black Magic, lagu yang mendap dan kurang bertenaga di dalam album Show No Mercy berubah wajah secara total bila dimainkan live. Ianya bertenaga dan menjadi lagu pembuka yang menyelerakan. Dengan bait pembuka yang menggelikan hati dari Tom Araya “They said that the pen is mightier than the sword… well then f**k the pen… because they can Die By The Sword!“, lagu Die By The Sword menjadi lagu kedua yang juga bertenaga. Dan apabila Captor Of Sin dimainkan, saya kira, mosh-pit sudah dipenuhi peluh sampai ke paras lutut. Dan lagu-lagu seterusnya mengerahkan tenaga akhir pendengar sebelum mereka berundur dengan kepuasan sonik yang tidak dapat ditulis dengan perkataan.
Untung album ini menawarkan 7 buah lagu saja. Ia pendek tetapi penuh dengan tenaga. Agresif dan tidak ada belas kasihan sepertimana track Show No Mercy yang menjadi lagu keenam di dalam album ini. Walaupun tenaga Slayer masih dinatijahkan di dalam setiap show mereka hingga ke hari ini tetapi kita tidak boleh menafikan yang tenaga sebenar tersebut bermula pada awalnya dan skala Richternya paling maksimum di zaman ini.

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.