2025

[Mini-Review II] Feud / Lin Jiang Xian – 临江仙 (2025) Part XI

Usai melihat episode 24, aku jadi berpikir, apa sebenarnya ada yang mengadu domba Hua Ruyue dan Bai Jiusi?

Kenapa aku berpendapat demikian? Karena setelah sampai di episode ini, aku melihat ada orang-orang yang niatnya patut dipertanyakan dalam masa lalu mereka berdua, dan jika memang mereka berniat mengadu domba A’Yue dan Jiusi, bisa dibilang mereka sukses. Karena biar bagaimana pun, A’Yue dan Jiusi punya kekuatan yang sama kuatnya, kalau mereka bersatu, siapa pun yang berniat jahat tidak akan bisa mengalahkan mereka. Tapi kalau mereka saling melawan dan melemahkan, pihak yang berniat jahat akan lebih dilancarkan.

oOo

Singkat kata, semua yang kita lihat di episode-episode sebelumnya, di mana Bai Jiusi menyegel kekuatan immortal-nya, adalah perangkap yang dirancang oleh Hua Ruyue. Dia sengaja melakukan semuanya agar Jiusi mau menyegel kekuatannya serta memberikan pearl yang menjaga jiwa abadi Jiusi diberikan kepadanya, membuat Jiusi lebih lemah dan bisa dikalahkan. Ini berhasil karena Jiusi sama sekali tidak curiga dengan enam tahun yang mereka jalani bersama. 

Di saat-saat terakhir, Jiusi mempertanyakan semua ilusi itu, dan apa yang dikatakan oleh A’Yue membuatnya sangat syok. Semua yang dilihat dan dialami oleh Jiusi di desa itu adalah apa yang pernah A’Yue alami saat masih ada di dunia. A’Yue juga mengatakan mereka pernah memiliki anak bersama, dan anak itu meninggal karena perbuatan Jiusi. Pria itu sangat syok mendengar hal ini. (Ep 21)

JIwa abadi A’Yue dan Jiusi kembali dari perangkap yang memerangkap mereka. Jiusi kembali ke Daxia dalam keadaan terluka, tetapi cukup cepat untuk menghentikan Long Yuan, muridnya, yang hendak turun ke Jing Yun. A’Yue sendiri kembali ke Jing Yun, perguruan yang dia dirikan bertahun-tahun yang lalu dengan misi untuk membantunya membalas dendam terhadap Jiusi. 

Bai Jiusi yang mencoba mencari tahu masa lalu Hua Ruyue, di saat yang sama Hua Ruyue mengisahkan alasan yang membuatnya membenci Jiusi kepada Master Qing Yang (gurunya saat masih menjadi Li Qingyue). A’Yue juga mengakui kalau dia mencintai Jiusi sejak pertama kali melihat Jiusi. *well, jadi sebenarnya mereka bukan cinta bertepuk sebelah tangan~ malah Jiusi belakangan menyadari cintanya~* 

Jiusi yang mencoba memutar balik waktu, kemudian dibantu oleh dewi waktu dan menelusuri kenangan A’Yue selama 10 tahun di dunia manusia, dan kembali syok dengan apa yang dia lihat. Dia menyaksikan betapa sedih A’Yue yang dia tinggalkan. A’Yue mendapatkan kebahagiaan dalam rupa seorang putra yang ditinggalkan Jiusi. Perang terjadi dan membuat rakyat iri dengan kekayaan A’Yue. Shi’an, putra A’Yue, yang hampir celaka. Meng Changqin yang selalu menemani di samping A’Yue. Malang tak dapat ditolak, Shi’an meninggal karena wabah, dan Meng Changqin tewas karena melindungi A’Yue.

A’Yue yang menerima semua pukulan ini tidak ingin hidup lagi. Seorang immortal menyelamatkannya dan memberikan dia sebuah buku untuk menghidupkan kembali Shi’an. Namun di hari dia berhasil melakukan ini, Bai Jiusi menghancurkan harapan A’Yue… (Ep 23-24)

oOo

Kalau dalam drama-drama lain (biasa yang diangkat dari buku), sudut pandangnya dipandang dari sudut pandang si perempuan/female lead, dan female lead tidak tahu apa-apa dengan semua pengorbanan yang dilakukan male lead. Jadilah male lead akan suffering karena tindakan si female lead, dan semua penonton mendukung. #HEH Atau dibuat sudut pandang orang ketiga, tetapi tetap sama alur plotnya, di mana si female lead tidak tahu apa-apa dengan semua pengorbanan male lead. Contoh drama seperti ini: Ten Miles of Peach Blossoms, Till the End of the Moon, Ashes of Love, Immortal Samsara, dan masih banyak lagi.

Tapi drama ini berbeda, kita justru sejak awal diajak melihat dan mendengarkan sudut pandang male lead yang berkali-kali menghadapi kekejaman dari female lead dan ditus*k berkali-kali pula. Sampai pada akhirnya aku sebagai penonton mempertanyakan, kejahatan macam apa yang dilakukan oleh male lead sampai menuai kebencian sedalam ini dari female lead? Dan akhirnya kita melihat alasannya. 

Siapa yang ikutan mewek di episode 23-24? 

Sedih banget sih itu semua yang harus dijalani oleh Hua Ruyue di kehidupan manusianya selama 10 tahun. Cuma 10 tahun, tetapi semua kesedihan manusia diborong semua. =.=a Membayangkan Bai Jiusi bisa pergi begitu saja dan hanya meninggalkan uang, berpikir semuanya akan baik-baik saja bagi A’Yue? Astaga, pikirannya polos sekali! A’Yue bahkan harus melihat putra yang dia sayangi tewas karena wabah!

Kalau dipikir-pikir, Hua Ruyue sudah punya perasaan dengan Bai Jiusi sejak pertemuan pertama mereka, Bai Jiusi baru menyadari punya perasaan setelah sering bertarung, jadi sebenarnya mereka bisa berakhir bersama sejak awal kalau bukan karena mereka salah paham~! Astaga. A’Yue mengira Jiusi tidak pernah punya perasaan terhadapnya, setelah Jiusi menyegel kekuatannya dan meninggalkan dia begitu saja. Jiusi sendiri tidak mengerti apa setelah mereka bertahun-tahun hidup bersama di dunia, tidak membuat A’Yue memiliki perasaan terhadapnya? 

Memang komunikasi itu penting, Genks, hubungan tidak akan berjalan dengan lancar kalau kurang komunikasi. *tepok jidat* Lihat pasangan utama kita, salah pahamnya tebal banget! >.<

Oke, mari kita tunggu episode lanjutannya besok. *wink* Foto-foto akan diupdate di Pinterest. Happy watching! 

Part I | Part II | Part III | Part IV | Part V | Part VI | Part VII | Part VIII | Part IX | Part X | Part XI       

Note. Ini bukan drama gula-gula btw, kalau kamu habis melihat The Prisoner of Beauty dan berharap melihat porsi gula-gula, kamu harus skip drama ini. Yah, setidaknya hingga episode 24, tidak melihat gula-gula, tinggal delapan episode lagi, tidak yakin ada porsi gula yang cukup menggantikan semua potek-potek hari ini.


, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top