“Sekuel yang melampaui prekuelnya, bahkan versi trilogi orisinilnya, lewat sederet adegan aksi dan kuatnya kisah romansa yang ada”
Peter Parker yang selalu mengalami konflik besar antara kehidupan pribadi dirinya atau tanggung jawab Spider-Man, menghadapi ujian terberatnya kali ini. Dengan meningkatnya intensitas hubungan dengan Gwen Stacy, Peter masih terbayang-bayang perkataan terakhir ayah Gwen yang memperingatkannya akan bahaya orang-orang yang berada di sekelilingnya. Dilema pun tidak dapat dihindarkan, antara menjalani hubungan dengan Gwen sebaik mungkin atau melayani kota New York yang membutuhkan Spider-Man nyaris setiap hari. Belum lagi rahasia-rahasia Oscorp yang lama-lama terkuak setelah Peter menelusuri misteri kematian orang tuanya, dimana kebanyakan musuh-musuh Spider-Man memiliki hubungan dengan perusahaan teknologi terbesar itu.

Gue sudah pernah membahas lebih dalam mengenai kisah cinta remaja yang manis antara Peter-Gwen dalam ulasan gue tentang The Amazing Spider-Man (2012) disini. Di sekuelnya ini, kisah cinta tersebut dibawa ke level yang lebih tinggi. Dilema antara kehidupan pahlawannya atau perasaannya terhadap Gwen, membuat Peter berada dalam konflik batin yang cukup serius. Tapi interaksi mereka berdua dalam layar, terutama ketika mereka berdua sedang berpacaran, selalu romantis dan manis-manis awkward. Chemistry diantara mereka berdua sangat kuat, sehingga mudah bagi penonton untuk merasakan emosi dua karakter ini. Permainan emosi ini yang menjadi modal besar bagi penonton untuk merasakan ketegangan yang berarti di klimaks film. Buat penggemar Emma Stone *tunjuk jari* bersiaplah untuk iri dengan Andrew Garfield yang mendapat beberapa kali kesempatan untuk menciumnya 🙁

Adegan aksinya menurut gue luar biasa. Tidak terhitung berapa kali Spider-Man beraksi untuk menumpas kejahatan dan berayun-ayun diantara gedung-gedung New York. Penjahat utama dengan kekuatan super saja ada tiga; Electro, Green Goblin, dan Rhino. Apalagi Marc Webb benar-benar memanjakan penontonnya lewat adegan-adegan slow motion sehingga penonton dapat menikmati setiap gerakan dan efek visual yang ada. Serpihan-serpihan pada saat perkelahian Spider-Man melawan musuh-musuhnya juga tampak menjadi nyata lewat 3D, meski hanya hasil konversi. Jelas untuk para pecinta film aksi, dijamin TASM2 ini akan sangat memuaskan – dan nagih! Menikmati film ini lewat layar selebar mungkin, atau kursi yang bisa bergoyang, jelas menjadi keasyikan tersendiri. Belum lagi setiap adegan aksinya ditemani oleh scoring yang sangat asyik hasil arahan Hans Zimmer, ditambah dengan beberapa soundtrack yang catchy dan dramatis.

Rasanya jarang bagi gue untuk merasa sangat puas terhadap film hasil remake atau film sekuel. Walaupun jalan cerita yang standard dan predictable, film ini sangat eye-and-ear-candy dalam memuaskan mata dan telinga penonton. Gaya bercerita dan kontek kisahnya sendiri dalam TASM2 ini jelas akan menghapus memori anda akan Spider-Man versi Sam Raimi dan Toby McGuire. Apalagi kekuatan karakter yang dibawakan oleh Andrew Garfield dan Emma Stone sukses menggerakkan jalan cerita dan memberikan kedalaman emosi tersendiri dari awal hingga akhir film ini. Dan gue ga sabar untuk nonton film ini lagi entah di IMAX atau 4DX.

8 dari 10
Easter Egg!
Di ending credits, ketika lagu “It’s On Again” oleh Alicia Keys feat. Kendrick Lamar, buka app Shazam dan perdengarkan lagu tersebut. Maka akan muncul link yang merujuk pada gambar-gambar teaser tentang kemunculan Sinister Six selanjutnya (yang mungkin akan muncul di sekuel ketiga), dan rencana spin-off yang akan muncul dari serial The Amazing Spider-Man.

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.






