
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck merupakan sebuah novel legendaris karya Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal dengan nama Buya Hamka. Novel yang pertama kali terbit pada tahun 1939 ini bercerita tentang persoalan adat yang berlaku di Minangkabau dan perbedaan latar belakang sosial yang menghalangi hubungan cinta sepasang kekasih hingga berakhir dengan kematian. Hingga sampai saat ini Novel nya pun terus mengalami proses cetak ulang dan sempat menjadi bacaan wajib bagi pelajar Indonesia.
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini berawal dari sebuah cerita bersambung yang dimuat dalam sebuah surat kabar, namun karena banyaknya masyarakat Indonesia yang menyukai cerita tersebut hingga menjadi fenomena dikala itu, Hamka memutuskan untuk mengangkatnya menjadi sebuah Novel. Banyak para kritikus dan sastrawan pada kala itu menyebutkan bahwa Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini merupakan karya terbaik dan masterpiece dari Buya Hamka.
Kesuksesan Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini ternyata mendapat cobaan, Novel masterpiece Buya Hamka ini dituduh sebagai plagiat dari Novel luar negeri berjudul Sous les Tilleuls (1832) karya Jean-Baptiste Alphonse Karr. Namun kabar tersebut langsung hilang dan dibantah oleh Hamka. Para kritikus dan sastrawan dunia pun ikut membela bahwa tidak ada kesamaan yang banyak dan mencolok antara Novel Hamka tersebut dengan Novel Jean-Baptiste dan menyebutkan bahwa Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck mempunyai tema yang murni dari Indonesia.
Sekitar tahun 2008-2009an berhembus kabar bahwa Novel Best Seller tersebut akan diangkat menjadi sebuah film. Lantas, para penikmat Novel ini ketakutan akan hasil eksekusinya mengingat film yang mengadaptasi dari Novel Hamka lainnya yang berjudul Dibawah Lindungan Ka’bah membuat para penikmat Novel Hamka kecewa dengan hasilnya. Mereka mengkritik jika Film Dibawah Lindungan Ka’bah tak sesuai dengan Novelnya dan terlalu modern juga banyak product placement dimana-mana yang sangat tak sesuai dengan zamannya.
Dan sekitar tahun 2012 lalu akhirnya Rumah Produksi Soraya Intercine Films secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan mengangkat Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ke layar lebar bioskop. Rupanya pihak Soraya Intercine Films sudah mengincar dan mempersiapkan dengan matang Novel tersebut untuk diangkat ke layar lebar dari 8 tahun yang lalu.
Pada akhir tahun 2012, Soraya Intercine Films melalui website dan akun twitter resminya mengeluarkan sebuah teaser poster untuk Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan langsung menjadi perbincangan hangat disosial media.


Pada Festival Film Bandung 2014 yang digelar 13 September 2014 lalu, Rangkayo Hayati & Engkuh Zainuddin berhasil menyabet penghargaan Pemeran Utama Wanita & Pria Terpuji 2014. Ini merupakan penghargaan kedua Pevita Pearce dalam memerankan Ncik Hayati setelah Best Female Actress dalam NET Indonesian Choice Awards 2014 yang digelar pada Mei 2014 lalu.

1. Diawal film, Adegan Ma’Base memberikan uang untuk Zainuddin sebelum ia berangkat dari Makassar ke Minangkabau
2. Mande Jamilah membetulkan lampu minyak ketika berbicara dengan Zainuddin.
3. Hayati mengintip dari jendela rumahnya ketika Zainuddin dan pamannya lewat didepan rumah Hayati.
4. Zainuddin ketika makan dengan lahap rendang buatan Hayati bersama Mande Jamilah
5. Dialog antara Mamak’ Hayati dengan Zainuddin yang menyuruh Zainuddin meninggalkan Hayati dan Batipuh
6. Dialog antara Zainuddin dan Bang Muluk tentang Perempuan
7. Adegan Khadijah mengunjungi dan menginap di rumah Hayati
8. Adegan ketika Hayati membuka koper dan mencoba-coba baju dikamar Khadijah
9. Komentar Khadijah mengenai busana yang dibawa dan dipakai ketika akan pergi ke pacuan kuda (Komentarnya tajam euy)
10. Adegan Zainuddin cukuran dan mencoba peci setelah dipotong rambut oleh Bang Muluk
11. Komentar pedas Khadijah setelah membaca surat dari Zainuddin tentang pertemuan mereka di pacuan kuda (Komentarnya lagi-lagi tajam)
12. Zainuddin mendapat warisan rumah & uang 3200 gulden dari Ma’Base yang meninggal beberapa hari yang lalu dan mendapat pemberitahuan dari penerbit bahwa karangan nya akan dimuat di koran.
13. Ibu nya Bang Muluk menenangkan Zainuddin ketika mengetahui kerabatnya di Makassar yaitu Ma’Base meninggal dan menyarankan agar Zainuddin segera melamar Hayati dengan memberitahukan pada keluarga Hayati kalau sekarang Zainuddin sudah kaya karena mempunyai warisan di Makassar.
14. Zainuddin menolak usul Ibu nya Bang Muluk karena tidak ingin cinta suci Hayati dihalangi oleh harta warisan.
15. Adegan Aziz berjudi dan kalah lalu meminjam uang kepada temannya di bar
16. Adegan Aziz menampar Hayati ketika ia membawa emas Hayati yang merupakan peninggalan satu-satunya
17. Adegan Hayati memergoki Zainuddin tengah makan rendang buatannya di ruang makan (ini kocak abis)
18. Bang Muluk berkenalan dengan Ida dan menceritakannya pada Zainuddin
19. Perhimpunan Masyarakat Minangkabau memperkenalkan Zainuddin sebagai Tuan Rumah acara pesta yang akan digelar setelah usai opera diadakan.
20. Adegan Zainuddin ketika mengenakan sepatu lalu tak sengaja ia melihat Hayati yang sedang memaksa pada pembantu dirumah Zainuddin agar dirinya lah yang mencuci pakaian Zainuddin
Itulah fakta-fakta seru Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang sudah saya berikan untuk kalian semua. Untuk review filmnya bisa klik disini

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.