2024

A Legend / Chuan Shuo – 传说 (2024)

Aku sudah mengincar film ini sejak aku melihat promosinya di Weibo, tetapi butuh waktu sampai film ini bisa tayang di bioskop Indonesia, dan aku hampir saja ketinggalan, karena saat aku tahu film ini tayang, rupanya sudah tayang di studio yang kecil. Yah, walaupun ini bisa dimengerti, mengingat jadwal tayangnya bersinggungan dengan jadwal Deadpool & Wolverine, yang sangat hype sekali (aku sudah melihat juga, tetapi aku tidak terpikir untuk menulis review untuk itu). 

Melihat jajaran cast-nya, selain Jackie Chan yang sudah kita tahu nama besarnya (FYI, aku melihat film ini karena keberadaan beliau, dan sudah lama sejak terakhir kali aku melihat penampilannya di layar lebar), film ini juga dibintangi nama-nama besar lainnya, meskipun sebagian adalah pemain tamu dan penampilan spesial, seperti: Zhang Yixing, Guli Nazha dan Aarif Rahman. Juga Li Chen (aku langsung mengenalinya dari Keep Running), Peng Xiaoran, Shawn Dou, Zheng Yecheng, serta Kim Hee-sun (yang sebelumnya muncul di The Myth).

Film ini berkorelasi dengan The Myth (2005), dan merupakan sekuel (atau film ini adalah prekuel The Myth, mengingat Kim Hee-sun muncul di akhir, kesannya kaya filmnya belum kelar, bersambung ke The Myth), sayangnya aku tidak pernah melihat The Myth, alhasil satu-satunya yang kukenali hanya cast Kim Hee-sun, serta OST-nya yang serupa. Selain sekuel The Myth, juga sekuel dari Kung Fu Yoga (2017), yang satu ini kulihat di bioskop saat perilisannya, meskipun aku cuma ingat karakter arkeolog-nya saja. 

Secara garis besar, film ini mengisahkan seorang arkeolog bernama Profesor Chen yang menemukan tekstrur peninggalan budaya yang ditemukan oleh para mahasiswanya selama inspeksi gletser sangat mirip dengan liontin giok yang dia lihat dalam mimpinya, seolah-olah liontin giok itu menghubungkan antara mimpi dan kenyataan. Dengan segala pertanyaan yang muncul kemudian, Profesor Chen memimpin tim ekspedisi ke dalam kuil gletser untuk menjelajahi kebenaran dalam mimpi dan memulai petualangan bersama.

Oke, kamu akan bisa melihat Jackie Chan versi muda di sini, yang dibuat dengan AI dan menurutku agak kaku di beberapa bagian (yang wajar saja dan masih bisa kutolerir), tetapi melihat film ini seperti melihat dua plot sekaligus dalam satu film, yang juga tricky. Di satu sisi jadi menarik dan eye-catching, tetapi sekaligus membuat penonton jadi memilih mana plot yang lebih disuka. Karena aku adalah tipikal penyuka plot wuxia, aku suka dengan versi masa lalunya, namun versi masa lalu kehilangan style berantemnya Jackie Chan sih, yang akhirnya kudapatkan di versi modern.

Untuk plotnya sendiri tidak terlalu banyak berbeda, jadi ada korelasi dari dunia masa lalu dengan dunia modern, dan akhirnya akan menjadi pencarian harta karun. Yang membuatku senang melihat karena banyak aktor/aktris yang familiar selain Jackie Chan, dan dialog-dialognya yang bisa kudengarkan akhirnya. Hahaha. I’m so happy~! 

Ssst, Guli Nazha dan Peng Xiaoran di sini terlihat luar biasa mempesona~! Hahaha. Bahkan aku terkesima dengan penampilan keduanya. Kalau Guli Nazha memikat di versi masa lalu, Peng Xiaoran memikat di versi modern, tetapi karena vibes versi modern komedi, banyak tawa yang muncul karena kelakukan Peng Xiaoran. Ohoho. Hanya dia seorang yang rela memakai rok untuk masuk ke gletser karena asisten karakter Jackie Chan yang dia taksir memujinya terlihat bagus dengan rok! 😂 Ngilunya terasa sampai ke depan layar!

Overall, aku senang melihat film ini, tidak terlalu istimewa, tetapi OSTnya, serta vibes dan Jackie Chan sendiri sudah memberikan nuansa nostalgia untukku pribadi. Aku suka! Ini harus dilihat di bioskop sih, buruan lihat kalau kamu adalah salah satu yang dibesarkan dengan melihat akting Jackie Chan di layar kaca/lebar. *wink* Happy watching!


, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top