bintang empat

[Blogtour+Giveaway] Some Kind of Wonderful

Judul : Some Kind of Wonderful
Penulis : Winna Efendi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku : 360 Halaman
Cetakan Pertama, Januari 2017
ISBN : 9786020335551
Rating : 4 dari 5



Blurb:


Liam Kendrick dan Rory Handitama memahami arti kehilangan. Liam pergi ke Sydney dengan dalih menggapai impian sebagai koki, walau alasan sebenarnya untuk menghindari cinta pertama yang bertepuk sebelah tangan. Di lain pihak, Rory sedang berusaha menata kehidupannya setelah suatu insiden membuatnya kehilangan orang-orang yang disayanginya, dan melepaskan impiannya sendiri sebagai pemusik.

Keduanya paham arti berduka, meski belum mengerti caranya. Kesedihan dan kesepian mendekatkan Liam dan Rory, sampai akhirnya ada rasa lain yang menyusup. Saat perasaan sudah tak terelakkan, Liam dan Rory terjebak keraguan, dan rasa lama masih terlalu kuat untuk dilupakan. Dapatkah dua orang yang pernah mencintai orang lain dengan segenap hati menyisakan ruang bagi satu sama lain? 

***

Liam harus merelakan cinta pertamanya, Wendy, yang akan menikah dengan orang lain. Dengan Willem, adiknya sendiri. Sebenarnya, kepergian Liam dari keluarga Sutjiawan ke Australia tujuh tahun silam, adalah untuk menghindari Wendy, sekaligus menyembuhkan luka akibat cintanya yang bertepuk sebelah tangan. Wendy, gadis pertama dalam kehidupannya yang mencuri hati Liam. Wendy adalah anak dari asisten ayahnya yang seorang politikus sekaligus pengusaha sukses ternama. Sejak kecil Wendy sudah masuk ke dalam kehidupannya dan Willem, adiknya. 

Berbeda dengan Liam, sang adik adalah tipikal seseorang yang serius, dan memiliki kehidupan yang menjanjikan. Liam memulai kehidupan di Sydney dari bawah sekali. Ia ingin membuktikan pada ayahnya kalau dirinya bisa sukses dari passion yang ia miliki di dunia kuliner. Dimulai dengan Homey, rumah makan pertama tempat ia bekerja, sampai akhirnya sekarang ia memiliki acara kulinernya sendiri di televisi. Meskipun sudah tujuh tahun berlalu semenjak kepergiannya dari rumah, ia masih belum bisa melupakan Wendy, dan luka yang ditimbulkan saat mendengar bahwa Wendy dan adiknya bertunangan, dan akan segera melangsungkan pesta pernikahan dalam waktu dekat.

Rory mengalami kejadian pahit tiga tahun silam. Suami dan anaknya meninggal dunia dalam sebuah tragedi berdarah. Sejak saat itu, ia melupakan mimpi dan passion hidupnya di bidang musik, dan menjalani rutinitas konstan tanpa gairah hidup. Rory bergabung dalam acara anak-anak di Network Eleven, hanya karena Ruben, anaknya, dulu menyukai acara itu. Untuk menyambung hidup, ia juga bekerja di Klinik, sebuah kedai kopi. Kepergian Jay dan Ruben memberikan luka begitu dalam bagi kehidupan Rory. Dalam kesendirian dan keheningan rumahnya, ia sering melihat wujud anak dan suaminya, dan berinteraksi dengan mereka.

Bukan peristiwa besar yang mengingatkan kita akan kepergian seseorang. Bukan tanggal kepergian mereka, atau hari ulang tahun yang sudah tak lagi dirayakan. aku bisa berpura-pura melewati hari seperti biasa, mengantisipasi rasa sakit yang akan datang dan mengebalkan hati semaksimal mungkin. Tapi tidak pernah ada yang mempersiapkanku untuk hal-hal kecil yang datang secara tiba-tiba. —halaman 34


Lalu, Liam dan Rory, yang berada dalam satu naungan Network Eleven, bertemu. Ia melihat Rory, dan memiliki ketertarikan yang aneh pada wanita itu. Ia melihat bahwa Rory, dengan aura menyedihkan yang kontras dengan segmen acara yang mengharuskannya tampak ceria, memiliki sesuatu yang berbeda. Meskipun, Liam menyadari, bahwa Rory, atau wanita mana pun yang dikenalnya, bukanlah Wendy. Namun, sejak pertemuan itu, Liam jadi sering mengunjungi Rory di Klinik saat wanita itu sedang bekerja.

Bagi Rory, bertemu dengan Liam sama saja dengan membuka kenangan tentang Jay. Dulu Jay senang menonton acara yang dibawakan Liam. Jay bahkan sering mempraktikkan masakan yang dibuat oleh Liam meskipun hasilnya tidak memuaskan, atau bahkan seringnya gagal berantakan. Namun, kehadiran Liam yang secara terang-terangan menawarkan sebuah pertemanan, dianggap spesial oleh teman-teman Rory yang menganggap bahwa itu adalah hal yang baik. Rory butuh kebahagiaan dalam hidupnya setelah peristiwa itu. Meskipun, mereka harus meragukan reputasi Liam yang memang terkenal suka bergonta-ganti pasangan.

Bagaimana kelanjutan hubungan pertemanan ini? Bisakah mereka melalui masa-masa sulit dalam hidup masing-masing dan hadir untuk saling melengkapi?

Perasaan adalah sesuatu yang rumit. Begitu rumitnya, hingga terkadang aku kesulitan menguraikan benang-benang rasa yang kusut masai dan saling menjaring dalam hatiku. —halaman 302


***

Satu kata untuk novel ini: WONDERFUL! (dengan huruf kapital.)

Saya menuliskan ulasan singkat tentang novel ini di goodreads saat baru saja menyelesaikannya: Buku ini indah, indah banget. Hebat, hebat banget. Emosi yang diberikannya, cara menyampaikan perasaan karakternya, cara memperkenalkan para tokohnya… Bagaimana penulis bahkan memberikan sentuhan kecil macam mengetuk-ngetuk jemari saat sedang gugup, itu detail yang berkesan. Nah, sekarang, saya akan memberikan ulasan yang cukup panjang mengapa novel ini saya katakan indah dan hebat.

Pertama, saya menyukai bagaimana Kak Winna memperkenalkan tokoh-tokohnya. Dimulai dengan kisah Liam yang akhirnya kembali ke Jakarta, setelah hilang begitu lama, untuk menghadiri pertunangan Wendy, gadis yang dicintainya, dengan Willem, adiknya. Penulis mengajak pembacanya flashback ke masa silam, di mana pertemuan Liam dan Wendy berlangsung di masa kecil mereka. Bagaimana Wendy yang menyelinap ke perpustakaan ayahnya, dan Wendy yang menyukai hujan badai lebih dari siapa pun. Saya telanjur jatuh hati pada Wendy. Dan ini, menurut saya kurang baik, sehingga jujur saja, membuat saya khawatir. hey, she’s side character! Bagaimana bisa kemunculannya sudah begitu mencuri perhatian? Apa jangan-jangan kesan terhadap Wendy bakal lebih mendominasi ketimbang Rory? 

Namun, kekhawatiran itu lenyap begitu saja ketika Kak Winna memperkenalkan Rory. Aurora Handitama, yang hidupnya menyedihkan, namun berusaha untuk tetap melanjutkan kehidupan. Ia terus saja menyimpan kenangan tentang suami dan anaknya yang telah tiada. Kehadiran Rory, berhasil membuat saya bersimpati sekaligus berempati pada kisahnya. Membuat Rory tampil mencuri hati pembaca dengan caranya tersendiri. Dan, untuk itu, saya suka kutipan yang disampaikan kepada Rory berikut ini:

‘Kekuatan ada pada diri orang-orang yang tetap bangun dan menjalani setiap hari meski hal terakhir yang ingin mereka lakukan adalah hidup. Kekuatan datang dari senyum mereka yang bersedih, dari orang-orang yang telah kehilangan segalanya namun tetap bertahan.” —halaman 303


Dari segi penokohan, karakter-karakter yang ada di sini tidaklah ada yang sempurna. Dan dari ketidaksempurnaan itulah para tokoh berhasil menyusup ke dalam hati pembaca. Tengoklah Liam, yang seorang anak politikus ternama, tapi menghilangkan segala macam atribut dan kekayaan orangtuanya untuk memulai hidup baru, benar-benar dari bawah. Namun di luar itu semua, dan di balik kesuksesan yang berhasil diraihnya, ia masih memiliki ruang kosong dalam hatinya yang ditinggalkan oleh orang yang ia cintai. Dan ia kehilangan sosok keluarga setelah berperang hebat tentang pembuktian diri kepada ayahnya. Lalu Rory. Dari awal, kepergiannya ke Sydney, juga berhubungan dengan pembuktian diri. Dan ia bertemu dengan orang yang begitu dicintainya, memiliki keluarga yang sempurna. Namun, pada suatu masa, ia kehilangan itu semua. Character building para tokoh-tokohnya berjalan dengan sebagaimana mestinya, membuat pembaca ikut dengan perkembangan yang terjadi dalam kisah mereka.

Untuk segi penulisan, saya tidak memprotes. Saya pernah mengatakan di sebuah review kalau saya kurang menyukai deskripsi campur Inggris-Indonesia—kecuali tulisan Winna Efendi. Ya, saya pernah menuliskan itu, tapi lupa di mana. Kesan itu saya dapatkan ketika membaca novel Melbourne Rewind. Dan, juga di novel ini. Saya nggak banyak protes dengan itu. Karena, menurut saya, deskripsi dengan bahasa Inggris di novel ini begitu pas. Pas dengan setting-nya, pas dengan karakternya, pas pula dengan apa yang ingin disampaikan. Jadi, for some reasons I couldn’t explain, i didn’t complain with that, lalala. 

Yang jelas, novel ini indah sekali. Rasanya begitu dekat dengan sosok karakternya, dan pembaca bisa merasakan apa yang tengah bergemuruh di dada karakter-karakternya. Dan, membuat saya hampir meneteskan air mata karena kedekatan emosional itu. Keren. Saya suka sekali dengan novel ini. Bahkan, di halaman-halaman akhir, saya merasakan perasaan bagaimana ingin segera mengakhiri membaca bukunya, sekaligus tidak ingin perjumpaan dengan Liam dan Rory segera berakhir.


***

It’s giveaway time!


Saya sangat senang karena bisa terlibat dalam blogtour Some Kind of Wonderful. Bahkan ketika bukunya belum sampai pun, saya sudah kadung excited dengan membaca buku versi digitalnya. Nah, sekarang, saya hadir di sini sebagai pembuka dari rangkaian blogtour bertajuk “A Month with Winna Efendi” ini.

Ada satu eksemplar novel ini, dipersembahkan oleh Winna Efendi dan Gramedia Pustaka Utama, yang akan diberikan melalui giveaway yang diadakan di blog saya. Kalian ingin ikutan? Caranya gampang. Cek rules di bawah ini ya.


  1. Giveaway ini hanya untuk kalian yang berdomisili atau memiliki alamat pos di Indonesia.
  2. Follow blog saya melalui akun Google Friend Connect yang ada di sidebar blog ini.
  3. Follow akun twitter @WinnaEfendi, @gramedia,  @fiksigpu, dan @niesya_bilqis.
  4. Share giveaway ini di akun twitter kalian. Jangan lupa mention  @WinnaEfendi@gramedia,  @fiksigpu, dan @niesya_bilqis, dengan tambahan hashtag #SomeKindofWonderful ya. Jangan lupa kasih link menuju giveaway ini.
  5. Berikan komentar di bawah postingan ini dengan menuliskan nama, alamat twitter, link share, dan jawaban untuk pertanyaan yang saya ajukan.
  6. Pertanyaannya adalah, eh sebenarnya ini bukan pertanyaan ya, hehe. Ceritakan satu hal yang berkesan pada hidup kalian, yang menurut kalian adalah sesuatu yang “WONDERFUL” (iya, wonderful-nya pakai huruf kapital, hehe).
  7. Giveaway ini akan berlangsung dari tanggal 8 hingga 13 Februari 2017. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan paling lambat tiga hari setelahnya. Apabila dalam waktu 3 x 24 jam tidak ada konfirmasi dari pemenang, akan dipilih pemenang lainnya. 
Semoga kalian beruntung. Novel ini sangat direkomendasikan oleh saya, bagi kalian yang ingin membaca buku yang hangat tentang berdamai dengan masa lalu dan melanjutkan kehidupan dengan menggapai asa dan harapan.

Good luck!!!









, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top