Immaculate – Review

Nasib menonton Immaculate setelah menonton The First Omen (2024) di awal bulan, jadi masih segar di ingatan betapa jalan cerita dua film ini sangat mirip. Ada seorang suster dari Amerika datang ke suatu biara di Italia dan nggak bisa berbahasa Italia, kemudian mengalami hal-hal supranatural. Kisah kelanjutannya juga mirip tapi nggak gue tulis di sini untuk menghindari spoiler. 

Beruntungnya, Immaculate punya tensi horor yang nggak kalah tegang dan mengagetkan. Nggak hanya horor dan jump scare, Immaculate juga menyajikan body horror yang benar-benar menghilangkan nafsu makan sesaat. Kalau di The First Omen, adegan body horror hanya satu adegan dan nggak disensor pula di bioskop nasional, maka Immaculate punya sederetan adegan body horror bahkan sampai akhir film.  Pujian jelas harus dialamatkan pada Sydney Sweeney yang ternyata punya talenta bermain di film horor. Ekspresi ketakutan dan kaget memang biasa, tapi ekspresi body horror terutama di akhir film itu loh yang bikin penonton mau nggak mau ikut merasakan kesakitan yang luar biasa. 

Antara The First Omen dan Immaculate juga sama-sama bergerak di agama dan liturgi Katolik. Bedanya, Immaculate lumayan memberikan deep cut di liturgi Katolik yang rasanya hanya bisa dipahami bagi mereka yang beragama Katolik. Kisah anak manusia atau nabi yang dikandung tanpa dosa oleh Perawan Maria itu kisah eksklusif yang hanya dipercayai oleh umat Katolik, jadi setidaknya konteks ini yang perlu dipahami sebelum nonton Immaculate. 

– sobekan tiket bioskop tanggal 30 April 2024 –

———————————————————-
review film immaculate sydney sweeney
review immaculate sydney sweeney
immaculate sydney sweeney movie review
immaculate sydney sweeney film review
resensi film immaculate sydney sweeney
resensi immaculate sydney sweeney
ulasan immaculate sydney sweeney
ulasan film immaculate sydney sweeney
sinopsis film immaculate sydney sweeney
sinopsis immaculate sydney sweeney
cerita immaculate sydney sweeney
jalan cerita immaculate sydney sweeney