Film

[Movie] Alice In Wonderland (2010)


Alice in Wonderland

(2010 – Walt Disney)

Directed by Tim Burton
Screenplay by Linda Wollverton

Based on the books “Alice’s Adventures in Wonderland” and “Through The Looking Glass” by Lewis Carroll

Produced by Richard D. Zanuck, Tim Burton, Jennifer Todd, Suzanne Todd, Joe Roth

Cast: Mia Wasikowska, Johnny Depp, Helena Bonham Carter, Anne Hathaway, Crispin Glover, Alan Rickman, Michael Sheen, Stephen Fry



Mungkin..mungkin nih ya…untuk menonton versi baru Alice in Wonderland ini butuh: 1. pengetahuan yg cukup mendalam tentang sumber asli kisah Alice; 2. Respek terhadap sang sutradara, Tim Burton berdasarkan karya2 sebelumnya; 3. Bahasa Inggris setidaknya listening skill level minimal advance kalo kalian les di LIA (atau intermediate kalo les di tempat berbasis British-English). Gw gak punya ketiga hal itu. Alhasil, gw NGGAK NGERTI film ini. Pengetahuan gw soal dongeng Alice udah usang sehingga lupa, gw bukan penggemar Tim Burton (yg gw suka cuman Big Fish), dan bahasa Inggris gw tidak cukup untuk memahami film ini walaupun udah dibantu subtitel sekalipun. Padahal pengharapan akan film ini cukup tinggi: dibuat oleh Walt Disney, sutradara bervisi unik Tim Burton, kisah Alice yg tersohor, gabungan antara live action dan animasi/kartun CGI, aktor2 menjanjikan macam Johnny Depp, Anne Hathaway, Helena Bonham Carter, dan ditampilkan dengan teknologi 3-Dimensi yg lagi sama ngetrennya kayak BlackBerry. Tapi apa lacur, setelah gw mendengar kesaksian seorang temen yg udah nonton duluan dalam format 3D ternyata sempet bobo, gw memutuskan nonton versi regular, dan jujur gw juga ngerasa agak ngantuk nonton ini.

Secara singkat, film ini bercerita mengenai Alice (Mia Wasikowska, wajahnya percampuran Gwyneth Paltrow+Samantha Morton) yg berusia 19 tahun sedang dalam pesta pertunangan yg bermotif politik…er bukan, perdagangan, karena ayah Alice yg adalah seorang saudagar (Marton Csokas) telah meninggal dan perusahaannya dibeli oleh sahabat ayahnya itu (ini bagian yg paling gw ngerti, serius). Sebelum Alice menerima pertunangan, ia kabur mengejar seekor kelinci yg membawa jam (McTwisp, suara oleh Michael Sheen) hingga sampai jatuh ke lubang dan sampai ke sebuah dunia yg belakangan diketahui bernama Underland. Alice kemudian bertemu dengan berbagai makhluk mulai dari Dormouse (Barbara Windsor), si kembar kocak Tweedledee dan Tweedledum (Matt Lucas), kucing tersenyum Chesire Cat (Stephen Fry), ulat biru Absolem (Alan Rickman), anjing bicara Bayard (Timothy Spall) hingga Mad Hatter (Johnny Depp). Underland saat ini berada di bawah pemerintahan The Red Queen (Helena Bonham Carter) yg kejam, dan makhluk2 ini yg berada di pihak The White Queen (Anne Hathaway) tengah berusaha untuk melawan Red Queen. Mereka semua mengenal Alice, padahal Alice merasa tidak mengenal mereka. Yg pasti, Alice sengaja dibawa (kembali) ke Underland untuk memenuhi takdirnya membasmi makhluk Jabberwocky (Christopher Lee) yg dikuasai Red Queen, sehingga nantinya Underland menjadi kembali aman tenteram damai sejahtera indah bersih nyaman gemah ripah loh jinawi.

Jika kalian merasa plotnya beda dengan kisah Alice aslinya, memang iya. Menurut plot twistnya, Alice memang pernah datang ke Underland (disalah-kaprahkan jadi Wonderland), waktu kecil, dan dikira cuman mimpi. Jadi kali ini Alice kembali bertemu dengan karakter yg familiar tapi dengan kejadian2 yg berbeda. Setelah ngecek mbak wikipedia, Alice in Wonderland ini mencampur-adukkan kisah di dua buku Alice yg sesungguhnya hampir nggak berhubungan satu dengan yg lain. Wonderland itu yg ada Ratu2 dan Raja2 seperti di kartu remi dimana Queen of Hearts yg paling dominan dan kejam, sedangkan Through The Looking-Glass itu yg bertema catur di tengah perlawanan antara Red Queen dan White Queen (bidak hitam/merah vs bidak putih). Maka jadilah kisah Alice ini lebih baru, tapi alih-alih jadi fresh, malah jadi lebih klise (memenuhi takdir melawan pemerintahan yg kejam, sounds like…Disney?), sekaligus lebih ribet. Sebab-akibat, aksi reaksi antar tokoh lewat dialog2nya juga kayak nggak nyambung…atau memang karena gw lagi bego2nya, padahal mungkin dialog2nya menyimpan filosofi2 khas dongeng Alice. Mungkin, kan gw nggak ngerti. Gw nggak menemukan hal2 yg memorable di film ini kecuali keganjilan visualnya dan bentuk tokoh2nya. Sayangnya, keganjilan itu pun kurang istimewa, biasa aja. Berwarna-warni tapi terkesan dark, filmnya Tim Burton kayak gini semua bukan?

Bingung. Itu kesimpulan gw seusai nonton. Mungkin itu juga yg dialami para pembuat film ini (sutradara+naskah dan teman2nya), sampai menular pada para aktornya. Mia Wasikowska tampak sempurna sebagai Alice, begitu juga aktor lain pun tampak pas pada karakternya. Hanya “tampak”, nggak lebih dari itu, semuanya terasa kosong, jangan2 karena bingung. Pengecualian mungkin pada Helena Bonham Carter yg selalu bisa berakting total dibalik make-up aneh2. Bingung juga gw harus menilai film in bagaimana. Dari cerita, gw nggak ngerti dan udah nggak peduli, padahal film ini ditujukan sebagai tontonan keluarga. Amanah moral, yaelah ceritanya aja nggak ngerti gimana moralnya. Visual dan teknologi, banyak yg lebih unggul. Urusan desain, buat gw masih kalah dari film2 karya Guillermo del Torro (Pan’s Labyrinth, Hellboy II). Menghibur pun tidak! Jadi apa? Ya sudahlah. Hikmah yg perlu diambil adalah, Tim Burton jangan kerja bareng Disney lain kali, nggak cocok.

my score 5/10


, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top