Nani Sugianto – Telepon Rindu

Ketika memulai karirnya di dunia musik, NANI SUGIANTO berada di jalur yang disebut orang sebagai genre pop kreatif. Namanya terangkat oleh beberapa album yang sebagian besar lagu andalannya diciptakan oleh GURUH SOEKARNO PUTRA seperti DETIK DETIK CINTA, DETIK DETIK MERESAHKAN atau PING PONG. Lalu ketika wabah musik ala ‘JK Records’ booming, rupanya Nani tidak ‘kuat’ menahan arus. Diapun lalu beralih jalur ke genre musik yang disebut orang sebagai pop cengeng. Album TELEPON RINDU ini adalah album pertama Nani di jalur ini. Tidak tanggung-tanggung, Nani mengajak most wanted hitsmaker saat itu OBBIE MESSAKH untuk menciptakan lagu dan berduet bersamanya. Lagu Telepon Rindu ini memang sangat memorable, terutama karena suara percakapan telepon di awal lagu. Lagu ini sukses besar di pasaran dan mengangkat kembali nama Nani yang sebelumnya sedikit meredup. Saking suksesnya lagu ini, banyak orang yang penasaran menelepon nomor 792327 yang disebutkan Nani di awal lagu, berharap nomor itu adalah nomor telepon Obbie Messakh. Padahal ternyata nomor itu adalah nomor telepon Musica Studio’s. Gara-gara sukses album ini, Nani kemudian lebih dikenal sebagai penyanyi di jalur pop cengeng.

Track List

1. TELEPON RINDU
Obbie Messakh
feat. Obbie Messakh
2. MASIH ADAKAH
Ade Putra
3. NADA NADA CINTA
Ade Putra
4. BIARKAN HATIKU BICARA
Dadang S. Manaf
5. DARA
Andi Mapajalos
6. JAWABLAH RINDUKU
Dadang S. Manaf
7. LELAKI
Oetje F. Tekol
8. BAYANG BAYANG MIMPI
Erns F. Mangalo
9. CINTA CERIA
Andy Mapajalos
10. REMAJA
Oetje F. Tekol
11. GEJOLAK CINTA
Oetje F. Tekol
12. KENCAN PERTAMA
Andreas W.

TELEPON RINDU

“Hallo, 792327 bisa bicara dengan Mas Obbie ?”
“Ya, saya sendiri nih.. dengan siapa ya saya bicara ?”
“Nah.. Mas Lupa ya ?”
“Siapa ya.. aih.. kamu yang..”

Oh, kasihku lupakah kau dengan suaraku
Ingatkah kau wajah ini
Yang selalu manis untukmu

Oh lihatlah tujuh purnama telah berlalu
Kesekian kalinya di kota sunyi ini
Ku menanti-nanti..

Rindu, rindunya.. rindu hati ini
Memandang senyum dan dengar suaramu
Kapan-kapankah kita bersama lagi
Seperti hari-hari yang lalu ooh..

Engkau kasihku, lama tiada kita bertemu
Lihatlah aku sendiri
Disini ku kesepian..

Oh kapankah kita dapat pergi kesana
Ke tepi danau itu melihat angsa putih
Yang menari-nari..

“Yang.. baru tujuh purnama kita tidak bertemu,
Kamu sudah lupa padaku. Apalagi tujuh tahun !”
“Siapa bilang aku lupa kamu ? matamu, senyummu
Dan bibirmu.. hmm.. pokoknya jauh dimata dekat dihati”