
Genre historical romance pun kusukai bukan hanya dalam buku-buku, tetapi juga dalam genre drama series yang aku lihat. *lirik semua drama-drama yang aku sudah lihat hingga saat ini* Buku Bridgerton series, yang berjumlah 8 buku secara keseluruhan, adalah salah satu series terfavorit sepanjang sejarah dunia literasiku.

Alasannya karena keluarga Bridgerton, meski tidak melulu sempurna, tetapi mereka bisa mengandalkan satu sama lain antar sesama saudara. Dan apalah lagi yang bisa lebih memikat, bukan?Β
Jadi, ketika aku tahu kalau Bridgerton series ini akan dibuat menjadi versi drama dan disiarkan di Netflix, aku langsung senang dong~ Mereka langsung mengeluarkan semua seriesnya di sana, dan berjumlah 8 episode untuk season 1 ini. Semula saat aku melihat episode 1, dan melihat alurnya yang agak cepat, aku sempat menduga kalau di dalam drama ini, satu episode sama dengan satu buku. Pasti alurnya akan cepat banget. Namun rupanya seiring dengan jumlah episode, rupanya satu season sama dengan satu buku.
Sebelum aku membahas dramanya, di bawah adalah link menuju pembahasan aku mengenai setiap bukunya. Review tidak terlalu lengkap dan detil karena aku menulis mereka di tahun 2011 di Goodreads, aku akan berusaha melengkapi mereka nanti.
The Duke and I (Bridgerton #1)
The Viscount Who Loved Me (Bridgerton #2)
An Offer from a Gentleman (Bridgerton #3)
Romancing Mister Bridgerton (Bridgerton #4)
To Sir Philip, With Love (Bridgerton #5)Β
When He Was Wicked (Bridgerton #6)
It’s in His Kiss (Bridgerton #7)
On the Way to the Wedding (Bridgerton #8)
Keluarga Bridgerton terdiri dari ibu mereka, Violet Bridgerton dan delapan anak-anaknya dengan Edmund Bridgerton yang telah meninggal. Kedelapan anak-anak itu adalah Anthony, Benedict, Colin, Daphne, Eloise, Francesca, Gregory dan Hyacinth Bridgerton. Yeps, mereka dinamakan berurutan sesuai abjad. Namun untuk bukunya dimulai dengan kisah Daphne, lalu berurutan, dan diakhiri dengan Hyacinth lalu Gregory.Β


Untuk dramanya, aku sedikit banyak mengharapkan adegan gemas dari novelnya juga tayang di versi drama, tetapi sayangnya tidak. Namun yang paling mengecewakan, [spoiler] kenapa anak pertama mereka lelaki? Karena anak pertama mereka di dalam buku dikatakan perempuan, dan itu ada hubungannya dengan second epilogue nantinya. Huhuhu. Aku masih berusaha menerima. π Setidaknya anak-anak dari Daphne dan Simon akan tetap mengikuti tradisi keluarga dan menggunakan urutan abjad untuk nama anak-anak mereka, sama seperti keluarga Bridgerton. Hanya saja putra dan pewaris yang dibuku bernama David (anak keempat), akan menjadi anak pertama di sini.
Ceritanya, meski sedikit berbeda, tetapi cukup oke. Kalau di dalam buku, semua kisahnya berpusat kepada pasangan Simon dan Daphne, kalau di dalam drama ini, hampir semua karakter mendapatkan porsi, meski tidak imbang dengan pasangan utama. Namun setidaknya untuk season 2 nanti, kisah mereka bisa tinggal dilanjutkan saja.Β

Dia berusaha menjadi ibu yang ada untuk semua anak-anaknya, dan melengkapi menjadi ibu sekaligus ayah. Jika Anthony berusaha menjadi ayah bagi adik-adiknya (meski tidak cukup sukses), Violet menjadi ibu yang terlihat (lebih) manusiawi. Di dalam buku dia terlihat sangat powerful dan strong, tetapi di dalam drama dikisahkan dia berusaha untuk strong, walaupun ketika anak-anaknya menghadapi masalah, upaya itu tidak selalu berhasil. Kadang dia terlihat tidak berdaya melihat anak-anaknya mengalami masalah, dan dia frustasi karenanya. Bagiku, Violet terlihat manusiawi. Riil.

Lain pihak, ada Colin. Pertama kali jatuh cinta (yang kurang dapat kenapa bisa mendadak dia langsung jatuh cinta dengan Miss Thompson) namun dikecewakan dengan teramat dalam. Sejak semula dia terlihat paling jinak dan baik hati. Dialah satu-satunya pemuda Bridgerton yang dekat dengan Penelope Featherington, yang juga adalah sahabat Eloise. Pemuda itu tidak keberatan menemani Penelope di pesta-pesta dansa, padahal gadis itu adalah wallflower.

Eloise terlihat menyebalkan di sini. Hahaha. Ceriwis dan selalu ingin tahu. Pembicaraannya cerdas namun kadang tidak pada tempatnya. Ini membuat Penelope yang jadi temannya kesal. Ketika Penelope sedang galau terhadap Colin, Eloise justru meributkan hal lain. Ini sempat membuat hubungan mereka renggang.
Kalau di buku, Francesca tidak pernah keluar karena gadis itu berada di Bath. Dia hanya keluar di bukunya sendiri. Aku cukup senang melihat dia keluar di dalam versi drama. Dia terlihat manis meski karakternya belum terlalu terlihat. Sementara Hyacinth dan Gregory masih terlihat anak-anak banget di sini. Seiring dengan bertumbuh dewasanya mereka, atau di season-season berikutnya (semoga ada), karakter mereka mungkin bisa terlihat lagi.

Overall, di luar dari ketidakpuasanku melihat drama ini (sebagai pembaca bukunya), aku cukup puas. Aku memberikan applause untuk OST-nya. Enak banget didengarnya! Mereka adalah lagu-lagu modern yang dibuat menjadi versi Regency, dan aku suka! Sekarang aku masih asyik mendengarkan OST-nya. Kalau kamu mau mendengarkan juga, sudah bisa dicari di Spotify. Happy watching!
NB. Semoga season 2 segera diproduksi. π


, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.