[REVIEW] Detective L / Shen Tan – 绅探 (2019) Part II

Aku selesaiiii~!

Hmm, dari mana aku akan memulai review ini? *eluselusdagu* Seperti biasa, review ini akan mengandung spoiler baik disengaja maupun tidak disengaja, jadi kalau kamu tidak mau mengetahui spoiler sebelum kamu menontonnya sendiri, mohon tidak dilanjutkan membaca. 😆

Sama seperti yang sudah kubahas sebelumnya di sini, drama ini berjumlah 24 episode dan menceritakan tentang Qin Xiaoman (Una You)
yang adalah seorang polisi wanita muda dan baru saja lulus dari sekolah
kepolisian. Dia bermimpi menjadi seorang polisi yang baik dan pindah ke
Shanghai British Settlement dan tinggal di sebuah apartemen. Tetangganya
adalah seorang detektif handal, yang juga konselor kepolisian, Luo Fei (Bai Yu). Semula mereka tidak akrab karena perbedaan sifat mereka, tetapi seiring dengan kasus yang terjadi membuat mereka menjadi tim yang kompak dalam menyelesaikan setiap kasus. Mereka juga bertemu dengan orang-orang lain yang kemudian menjadi pendukung mereka untuk menyelesaikan kasus.

Aku tidak akan membahas secara detil satu per satu kasus, karena rawan spoiler dan mengurangi keseruan menonton, tetapi secara overall aku suka sekali dengan drama ini. Alasannya akan aku jabarkan di bawah:

Karakter

Interaksi
antara karakternya dapet BANGET. Aku suka saat Xiao Man dan Luo Fei
saling bekerja sama menyelesaikan kasus. Jelas terlihat kalau Luo
Fei-lah yang memiliki insting dan kecerdasan untuk mengurai setiap jejak
petunjuk, tetapi saat buntu, justru kata-kata dari Xiao Man-lah yang
mengurai kebuntuan itu. Hubungan mereka seperti Sherlock Holmes dan Dr.
Watson. Tidak bisa dilepaskan, tetapi juga tidak saling bergantung.

Hubungan
antara Luo Fei, Xiao Man dengan karakter-karakter lainnya juga
terdeskripsi dengan baik. Meski mereka berselisih paham antara satu sama
lain, tidak berarti mereka tidak saling mendukung saat bahaya datang
dalam bentuk pembunuh yang mencoba menghancurkan mereka.

Cast

Bai Yu sebagai Luo Fei dan Una You sebagai Xiao Man terasa pas sekali. Chemistry-nya dapat dan kerja sama mereka bagus. Bisa terlihat dengan jelas bagaimana mereka berdua saling memandang satu sama lain. Meski romance bukanlah genre utama dari drama ini, jadi begitu ada adegan manis antara mereka berdua, aku jadi gemes sendiri. Fufufu. Mereka berdua mungkin tidak terlihat saling sukanya, tetapi mereka saling peduli satu sama lain, dan itu (kuusahakan) cukup buatku. 😅

Begitu pula dengan cast yang lain, antara Ji Chen sebagai Ben Jieming, Chen Mengqi sebagai Dr. Huo Wensi, semuanya pas dan aktingnya ciamik! Aku enjoy banget selama menonton drama ini.

Cerita & naskah

Aku memberikan applause untuk para penulis naskah. Kasus-kasusnya cerdas BANGET! Aku terbiasa membaca cerita-cerita detektif, jadi aku cukup picky
dalam memilih cerita seperti ini. Clue yang ditemukan cerdas dan tidak
mengada-ada. Walaupun terkesan terpisah antara satu kasus dengan kasus
yang lain, tetapi tetap ada benang merahnya yang mengalir antara satu
kasus dengan kasus yang lain.

Semakin
bertambah jumlah episode, semakin banyak kasus yang ditangani oleh Luo
Fei dan Xiao Man. Setiap kasus semakin lama semakin dark, dan
seiring setiap kasus, di bagian konklusi, penonton diberikan kesimpulan
dari setiap surat yang ditulis Xiao Man kepada bibinya. Aku suka dengan
konsep ini. Semacam kesimpulan dari kasus yang mereka selesaikan
sepanjang tiga episode itu.  

Psst, aku juga suka bagaimana setiap ending satu kasus, selain ada adegan Xiao Man mengirim surat itu, ada semacam interaksi antara Xiao Man dan para pemeran yang lain, dan selalu kocak. Hohoho. Ini tidak bertahan sampai kasus-kasus akhirnya sih, karena semakin belakang semakin berat kasusnya. Di awal-awal, ini cukup untuk bikin senyum-senyum.

Tone drama

Kalau kamu memperhatikan, tone drama series ini berbeda. Warnanya dominan dark grey dan blue, dan kadang-kadang ada warna yellow. Kombinasi warnanya memberikan vibe kalau drama ini dark, dan memang demikian adanya. Aku jarang melihat kombinasi warna seperti ini, dan aku cukup suka saat melihatnya.

Not too much flashback/filler

Biasa kalau menonton drama, pastilah banyak adegan flashback yang diulang-ulang, atau berkepanjangan. Di dalam drama ini, adegan flashback tetap ada, tetapi tidak banyak dan tidak berlebihan. Ini penting sekali buatku, jadi tidak banyak adegan yang tidak perlu, toh memang sudah dijatahi kalau setiap kasus hanya 3 episode saja. 

Filler? Tidak ada. Hohoho. Aku mengapresiasi ini. Biasa drama mandarin kebanyakan filler, makanya jumlah episode mereka mengembang jadi panjang. Di sini tidak. Yah, aku mengakui aku menonton drama ini karena pemeran utamanya, lalu melihat jumlah episodenya yang hanya sedikit, aku jadi semangat menontonnya. Belum plot dan kasusnya yang cerdas.

Open ending

Aku tidak persiapan hati kalau endingnya seperti ini. Semula aku cukup terkejut karena drama ini hanya punya 24 episode, aku mengharapkan endingnya akan cukup compact dan alur pace-nya akan cepat. Aku mulai curiga sekitar episode 22, pace-nya jadi lompat lumayan cepat―karena di episode lainnya, perpindahan kasusnya terasa smooth dan terasa seperti hanya berselisih beberapa hari saja―tetapi di episode 22 ini, aku merasa seperti ada kasus lain di antaranya dan kepotong. 

Back to the topic, di episode 22, aku mulai curiga kalau endingnya antara dipaksa atau apa, karena kasusnya masih rumit banget dan benang merah musuh bebuyutan Luo Fei belum terlihat endingnya. Benar saja, di episode 24, rupanya kisah ditinggalkan dalam keadaan open ending. Hmm, sedengar aku, drama ini akan memiliki season 2, jadi, mari ditunggu saja ya.

Timeline 

Aku tidak tahu denganmu, tetapi denganku, aku baru menyadari kalau timeline waktu mereka terpaut beberapa waktu (hari/minggu) antara satu kasus dengan kasus lainnya. Tidak sehabis satu kasus selesai langsung berlanjut ke kasus lainnya. Seperti drama ini adalah kumpulan kasus-kasus mereka yang sudah mereka tangani.