[REVIEW] Feud / Lin Jiang Xian – 临江仙 (2025) Part XIII

Sudah sekian tahun malang melintang melihat drama-drama series mandarin, entah sudah berapa banyak judul-judul dengan latar belakang kerajaan, baik kerajaan langit maupun kerajaan manusia, tapi baru kali ini aku dibuat syok dengan alasan si Jahat berbuat jahat. *elus-elus dagu*

Oke, aku akan menjelaskan kenapa berpendapat demikian, dan pendapatku ini hanya dari kacamataku saja, kalau menurutmu ada banyak alasan lain (dan kebetulan aku lupa atau tidak menonton drama yang menurutmu lebih syok dari drama ini), silakan dituliskan di kolom komentar ya. Aku juga ingin tahu drama-drama lain yang punya alasan lebih syok lagi. 

Disc. minidrama biasanya juga punya alasan ajaib ya, tetapi aku tidak memasukkan ke dalam hitungan karena hampir sebagian besar minidrama punya alasan ajaib.

Sekarang mari kita bahas. Bersama dengan pembahasan ini, update kali ini juga sekaligus menutup review dari drama Feud 临江仙, dan selanjutnya aku akan pindah menyimak judul lainnya. Seperti biasa, apa yang kutulis adalah semua yang sudah kulihat, dan besar kemungkinan akan mengandung spoiler, jadi pastikan kamu membaca dengan kesadaran penuh bahwa yang kutulis adalah spoiler.

Menjelang akhir, usai A’Yue memberikan pearl miliknya kepada Bai Jiusi, Jiusi justru pulih kembali dan ingat dengan semua yang telah terjadi. Saat dia tersadar, mereka berdua sedang terjebak di dalam portal dan tidak bisa keluar saat keadaan Yin dan Yang seimbang (FYI, Hua Ruyue dan Bai Jiusi bagaikan dua sisi Yin dan Yang), jadi salah satu dari mereka harus m*ti agar portal terbuka dan yang lainnya bisa bebas. Bai Jiusi memutuskan dirinyalah yang akan m*ti.

A’Yue menolak dengan keras, tetapi Jiusi tidak mengindahkan dan menc*but nyawanya sendiri. A’Yue berhasil keluar dan mempertahankan totem yang menjadi incaran Xiao Jingshan. Dan kamu tahu alasan Xiao Jingshan mengincar totem itu? Karena di masa lalu salah satu jenderal immortal melawan siluman burung buas yang lepas, tetapi tanpa sengaja api pertempuran itu membuat bawahan si jenderal tewas, serta menewaskan lima orang manusia di bumi. Lima orang itu adalah keluarga Xiao Jingshan.

Xiao Jingshan sangat kecewa dan marah kehilangan seluruh anggota keluarganya di depan mata (rumahnya terbakar), dan menempuh jalur immortal demi melawan si jenderal. Namun saat dia sudah berhasil, si jenderal rupanya sudah tewas dari pertempuran melawan demon. Atas jasa-jasanya, nama si jenderal diabadikan di totem dan dipuja oleh semua orang. Ini membuat Xiao Jingshan sangat marah. Si jenderal telah memb*nuh seluruh anggota keluarganya! Alhasil dia mengincar si totem demi bisa menghapus nama si jenderal.

Beratus tahun lalu, dia melakukan hal ini dan ditangkap oleh Bai Jiusi serta dipenjarakan. Saat dipenjara, di sampingnya berada Bai Jiusi yang sedang menerima hukuman Langit karena melanggar tatanan hukum langit dan A’Yue memusnahkan naga yang membawa kekeringan. Melihat apa yang sudah dilakukan Bai Jiusi, Xiao Jingshan pun merancang rencana untuk memb*nuh Bai Jiusi, demi menghilangkan shield yang menyelubungi si totem. Dia tahu bahwa apa yang diterima Bai Jiusi artinya Jiusi memiliki kelemahan, dan kelemahannya adalah A’Yue. Jadilah dia mengadu domba keduanya.

Kini Bai Jiusi kehilangan jiwanya, dan A’Yue melawan Xiao Jingshan. Saat Jingshan berhasil dikalahkan, A’Yue menyadari bahwa Jingshan sebenarnya hanya ingin dikoreksi. Dia pun menjadikan dirinya sebagai bahan untuk membuat time turner dan memberikannya kepada A’Yue. A’Yue menggunakan benda ini untuk menolong keluarga Xiao Jingshan, namun meski berhasil mengubahnya, akhir di masa depan tetaplah sama. Seperti yang dikatakan oleh Dewi Waktu, meski hal-hal di masa lalu berubah, akhir di masa depan belum tentu berubah.

Alih-alih menyerah, A’Yue justru mengubah banyak hal. Dari masa lalu Hong Lian dan Li Mo, masa lalu Master Xuan Wei, hingga masa lalunya sendiri. A’Yue menolong sekaligus meluruskan apa yang sudah dilakukan oleh Bai Jiusi kepada A’Yue di masa lalu. Menolong wanita itu mengerti apa pengorbanan yang sudah dilakukan oleh Jiusi dan keberadaan anak mereka bersama. Dengan melakukan ini, A’Yue berharap dapat menolong diri mereka di putaran kehidupan yang berbeda. 

Usai melakukan itu semua, A’Yue memutuskan berkelana dan meneruskan apa yang sudah dikatakan oleh Bai Jiusi sebelum tewas. A’Yue pun memutuskan untuk pergi ke tempat di mana mereka pertama kali bertemu…

oOo

Well, aku mengerti apa yang dialami oleh Xiao Jingshan sangat membuat patah hati. Kehilangan seluruh anggota keluarga di depan mata, jelas bukan hal yang mudah. Awalnya aku merasa Xiao Jingshan ingin menghapus nama si jenderal di totem, bukan untuk membebaskan hal-hal yang disegel atau mengacaukan dunia, aku merasa alasannya aneh. Tapi setelah aku tahu apa yang dialami oleh Xiao Jingshan, aku jadi kasihan, ada alasan mengapa dia berubah menjadi jahat.

IMO, drama ini berakhir bahagia sih, meski kita tidak diberikan epilog yang layak sama sekali, tetapi setidaknya kita diberikan harapan akan alternate ending yang berbeda di kehidupan lain. Namun meski A’Yue berhasil mengubah masa lalu bagi diri mereka di alternate lain, dia tetap harus mengakhiri kisah mereka dengan mencari Bai Jiusi, yang kemudian berhasil dia temukan di tempat mereka pertama kali bertemu. Itu pun karena sang Dewi Waktu membantu A’Yue sih. 

Bagaimana menurutmu? Apa kamu puas dengan drama ini? Yah, meski aku merasa masih ada yang mengganjal, setidaknya kita diberikan konklusi yang baik (Bai Jiusi yang ditemui A’Yue di akhir bisa mengingat A’Yue, artinya semua akan baik-baik saja khan? A’Yue sendiri sudah memaafkan Bai Jiusi), tidak ditinggalkan dalam keadaan menggantung. 

Kita juga bisa membayangkan sendiri bagaimana akhir dari alternate mereka, dan pastinya lebih manis daripada kegetiran di kehidupan A’Yue dan Bai Jiusi di sini.*wink* Well, not the best ending, 但我满意。

Foto-foto akan diupdate di Pinterest. Happy watching! 

Part I | Part II | Part III | Part IV | Part V | Part VI | Part VII | Part VIII | Part IX | Part X | Part XI | Part XII | Part XIII