
Bagi yang tidak menyukai atau tidak tahan tontonan yang penuh dengan darah dan dikemas dengan sadis, maka sebaiknya Final Destination 5 Anda hindari. Quale lebih berani dalam mengumbar adegan-adegan kematian yang sadis ketimbang rekan-rekan pendahulunya. Eric Heisserer yang kebagian jatah untuk menggarap naskah tidak hanya membuat semuanya menjadi lebih berdarah dan sadis semata, namun juga menyelipkan beberapa kejutan. Saya jamin Anda tidak akan bisa menebak bagaimana kedelapan tokoh ini menemui ajalnya. Quale dan Heisserer berhasil mengelabui penonton. Selain satu tokoh yang tewas dengan cepat namun sanggup mengejutkan penonton karena kejadiannya tidak terduga, kematian tokoh-tokoh lain cenderung membuat harap-harap cemas. Lihat saja bagaimana kematian pertama terjadi. Seperti menyaksikan pertandingan sepak bola saat bola sudah berada di dekat gawang dan seorang pemain hendak menciptakan gol tetapi berulang kali tertunda karena berbagai sebab. Persis seperti itulah yang terjadi dilengkapi dengan riuh rendah teriakan histeris penonton yang membuatnya menjadi terasa lebih menegangkan.
Yang patut mendapat apresiasi lebih adalah 3D dari Final Destination 5. Produser Craig Perry ternyata adalah seorang yang ‘jujur’ karena 3D yang dihasilkan disini benar-benar terasa nyata, bukan tipuan belaka layaknya kebanyakan film Hollywood akhir-akhir ini yang memakai 3D palsu (alias hasil konvert dari 2D, tidak di-shoot langsung dalam 3D). Hasilnya, Anda akan melihat gelimangan darah dan potongan-potongan tubuh menjadi lebih jelas. Segalanya menjadi pop-up. Itulah kenapa jika Anda mudah muntah saat melihat adegan-adegan sadis dan berdarah-darah saya sangat menyarankan agar Anda mengosongkan perut sebelum menyaksikan Final Destination 5. Menonton film ini dalam 3D sambil membawa cemilan sekarung sama sekali bukanlah pilihan yang tepat. Big No No. Setelah Insidious berhasil menghibur saya dengan horror klasiknya yang mencekam, Final Destination 5 pun menyajikan sebuah hiburan yang menyenangkan. Alur yang tidak mudah ditebak, 3D yang nyata, penggunaan special effect yang efektif serta penggarapan yang baik. Inilah film terbaik dari seri Final Destination.
2D atau 3D? Disarankan untuk menontonnya dalam versi 3D karena 3D-nya yang sangat nyata. Final Destination 5 menjadi berkali-kali lipat lebih menegangkan karena faktor 3D. Namun jika Anda tidak menyukai tontonan sadis namun tetap ingin menyaksikan film ini, maka lebih baik pilih versi 2D-nya saja.
Exceeds Expectations

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.