
Steve Kloves tidak secanggih Fran Walsh, Philippa Boyens dan Peter Jackson dalam menuangkan novel ke dalam naskah. Jarang sekali Kloves bisa memuaskan semua kalangan. Namun bisa jadi itu disebabkan karena hampir setiap seri Harry Potter ditangani oleh sutradara yang berbeda. Pangkas memangkas dalam film adaptasi sebenarnya merupakan hal yang sangat wajar, karena seperti yang saya tekankan berulang kali, film dan novel adalah media yang berbeda. Ketika ada beberapa bagian dari novel Harry Potter and the Deathly Hallows part 2 yang hilang di versi film, saya tidak terkejut. Selama inti utama cerita tidak ikut terpangkas, itu bukan sesuatu yang dipermasalahkan. Kloves dan Yates sudah berhasil menceritakan kembali apa yang seharusnya diceritakan. Jika menuntut untuk setia 100 % kepada novel maka akan susah. Selain durasi akan menjadi melar, belum tentu penonton yang tak pernah membaca versi novelnya akan suka. Memuaskan semua pihak memang bukan perkara yang mudah. Namun untuk sebuah adaptasi, Harry Potter and the Deathly Hallows part 2 ini sudah digarap dengan sangat baik. Sinematografinya cantik, special effect-nya megah dan musik gubahan Alexandre Desplat sangat indah. Musik dari Desplat yang terkadang membuat saya emosional ini membantu tiap scene terasa lebih hidup.
Daniel Radcliffe, Emma Watson dan Rupert Grint menunjukkan performa terbaik mereka disini. Kemampuan akting mereka semakin terasah dan akting Radcliffe sebagai Potter pun mulai bisa diterima. Malangnya, usaha keras mereka untuk berakting dengan sempurna dilibas oleh akting memukau Maggie Smith. Professor Minerva McGonagall tidak pernah semenarik ini sebelumnya. Penampilannya singkat, namun membekas. Rasanya tidak ada yang keberatan jika saya mengatakan bahwa Maggie Smith adalah scene stealer di film ini. Selain penampilan apik Smith, rata-rata pemeran pendukung menunjukkan kemampuan akting kaliber atas. Alan Rickman, Ralph Fiennes, Michael Gambon dan Helena Bonham Carter membuktikan bahwa mereka layak disebut sebagai aktor papan atas. Rickman membuat saya iba sekaligus kesal terhadap Severus Snape, sementara Carter tak pernah gagal membuat saya tertawa terbahak-bahak. Lihat saja aksinya saat memainkan Bellatrix Lestrange palsu. Salah satu adegan favorit saya di film ini. Fiennes juga bermain sangat kuat saat memerankan Voldemort. Dia sukses menunjukkan sisi rapuh dari Voldemort, namun tetap terlihat menyeramkan. Disinilah salah satu letak kekuatan dari franchise ini. Setiap tokoh memiliki alasan kehadiran di dalam cerita dan karakternya kuat nan manusiawi. Banyak sekali ‘life lessons’ yang bisa dipetik dari setiap tindak tanduk para tokoh disini. J.K. Rowling tidak mencoba untuk menguliahi pembacanya, pesan itu akan secara langsung terserap jika pembaca memahami apa yang disampaikan oleh Rowling. Sungguh menakjubkan.
Bagian penutup dari franchise paling menguntungkan ini menyoroti petualangan Harry, Ron dan Hermione, dalam mencari tiga Horcrux terakhir yang harus dihancurkan. Pencarian menjadi semakin tidak mudah lantaran Lord Voldemort telah menemukan salah satu tongkat sihir terkuat, Elder Wand, dan bersama pasukannya, “He-Who-Must-Not-Be-Named” merapatkan diri ke Hogwarts. Peperangan terbesar dalam dunia sihir pun tak terelakkan. Kemerdekaan dunia sihir ada di tangan remaja berusia 17 tahun, Harry Potter. Saya tidak perlu menceritakan bagian apa saja yang menarik di film ini. Anda harus menyaksikannya sendiri. Yang pasti, ini adalah adaptasi terbaik dari semua versi film Harry Potter. Adegan peperangan di akhir film mungkin terkesan dibuat terburu-buru, namun tetap terasa megah. Kematian Dumbledore yang datar dan hilangnya peperangan Hogwarts dari Half-Blood Prince, ditebus disini. Meskipun tidak bisa melampaui pencapaian akhir dari The Lord of the Rings atau Toy Story yang sangat menakjubkan, David Yates telah memberi sebuah akhir yang sangat memuaskan dan layak bagi salah satu franchise terbaik dekade ini. Rasanya akan sulit menemukan sebuah seri yang begitu megah dan digarap secara apik seperti ini dalam beberapa tahun ke depan. J.K. Rowling adalah seorang yang jenius.
Outstanding

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.