Drama

Review non spoiler dan bedah film One Day (2016) : Dicintai cuma satu hari, cukup?

Setelah menonton film Spiderman – No Way Home, terutama pada bagian endingnya, mengingatkan saya pada satu film yang rasanya hampir mirip-mirip kejadiannya, yaitu One Day (2016). Karena memang fondasi ceritanya sama, yaitu tentang menghilangkan ingatan. Dari kemarin-kemarin sebenarnya pengen review ini, tapi tertunda melulu. Dan karena udah di remind oleh ending Spiderman – No Way Home, barulah tergerak untuk menulis reviewnya sekarang. Saya akan membagi reviewnya ke dalam dua bagian, tentu bagian non spoiler untuk kamu yang belum nonton, dan bagian spoiler untuk kamu yang udah nonton. Mungkin akan banyak di bagian spoiler, karena film ini lebih menarik untuk di breakdown.
 

Review Non Spoiler
Sinopsis :
Denchai adalah seorang karyawan yang penampilannya cupu. Dia suka dengan teman kantornya yang bernama Nui, tapi hanya berani sebatas menjadi secret admirer. Dalam sebuah kesempatan liburan yang digelar perusahaan, mereka berwisata ke Hokkaido, Jepang. Disana, Denchai mendapatkan sebuah situasi yang cukup aneh tapi menguntungkan baginya. Nui mengalami kecelakaan dan mengakibatkan ingatannya hilang sesaat, lebih tepatnya hanya selama satu hari aja. Denchai memanfaatkan ke-amnesia-an Nui ini untuk mengaku sebagai pacarnya. Lantas, bagaimanakah respon Nui? Trus setelah lewat satu hari, apa yang akan terjadi pada hubungan mereka berdua?
Nah sinopsis yang cukup unik bukan? Saran saya, ga usah liat trailernya deh, biar aja blank tanpa tau apa-apa, biar feels bapernya lebih dapet, karena kita dibuat untuk ngikutin kisah mereka berdua itu kayak slogan Pertamina “Mulai dari nol ya pak”. Nah baca review pun jangan jauh-jauh, cukup batas bagian non spoiler ini aja.

Meskipun sekilas akan terkesan seperti film-film drama romance Indonesia yang kebanyakan isinya kita cuma liatin aktor-aktornya pada jalan-jalan ke luar negri, tapi setidaknya film ini menyisipkan unsur “aneh” di dalamnya, sesuai tag line filmnya yaitu : “Dicintai cuma sehari, cukup?”.

Keunikan tersebut bukanlah satu-satunya faktor kenapa film ini sangat direkomendasikan. Seluruh aspeknya, mulai dari skenario dan penempatan kata-katanya, screenplaynya, aktingnya, backsoundnya, dan set propertinya, itu tuh pas banget. Beberapa diantaranya bahkan dengan cerdas disusun sebagai callback dan counter narative untuk scene lainnya. Romancenya juga dapet banget, membuat film ini bagi saya saya layak sebagai one of the best romance movie ever. Ga perlu kata-kata gombal, ga perlu kalimat-kalimat kiasan, ga perlu
adegan-adegan baper ala drakor, tapi mampu bikin klepek-klepek tanpa
harus berlebih-lebihan.

Kecerdasan
film ini dimulai dari penciptaan kedua karakter utama secara detail
yang mendukung plot cerita. Mulai dari penampilan, sifat yang terbentuk
akibat lingkungan sekitar dan gimana mereka bersikap di lapangan. Denchai yang cupu dan dikucilkan membuatnya menjadi orang yang selalu pesimistis dan skeptikal. Sedangkan Nui yang selalu bersemangat menjadikannya orang yang optimis dan yakin akan sesuatu, sekalipun belum tau kapan itu terwujud. Selain itu ada banyak hal kecil yang mungkin ga ke notice
ama orang, tapi bagi saya
hal-hal kecil itu yang membuat filmnya menjadi spesial, ini dibahas di
bagian spoiler dibawah.

Counter script

Saat malam hari dimana Nui dan Denchai jalan-jalan di festival Salju Sapporo, ada line Nui berikut ini : “Saat kau bilang kau adalah pacarku, aku mikir apakah aku mabuk ato hamil?”, yang tafsirnya adalah “Kok bisa-bisanya punya pacar kek kamu yang ngga banget ini? Pasti aku lagi mabuk ya.”. Ini dibuat counter scriptnya saat Nui baru aja menyadari kalau dia adalah wanita simpanan Top, yaitu kira-kira linenya berarti seperti ini : “Jadi aku tuh tau kalo Top punya istri dan anak, tapi aku tetep aja mau jadi pacarnya dan setia bertahun-tahun, sampai aku putus asa dan mau bunuh diri hanya karena pria beristri?? Segitu bodohnya aku! Pasti aku lagi mabuk ya. Kok mau aja jadi pelakor.”.

Adegan di depan hotel tersebut punya pesan moral yang hendak disampaikan. Line Nui tersebut dengan jelas menegaskan bahwa kalau kamu orang yang waras, maka kamu ga akan mau jadi simpanan orang lain, meskipun kamu cinta dia. Dan sebaliknya, kalau kamu orang yang waras, maka kamu akan memilih orang yang statusnya jelas-jelas single, karena cinta aja ga cukup untuk membawa hubungan terlarang tadi kearah yang baik.

Dan semua momen hari itu pun ga akan teringat oleh Nui, karena faktor medis otaknya akibat kecelakaan itu tadi, ketika ingatan lama kembali, maka ingatan yang 24 jam terakhir hilang. Inilah juga kenapa filmnya berjudul “One Day”. Hanya satu hari aja terjadinya, dan besok semua buyar hilang tak berbekas. Membuat satu hari ini berasa ga nyata, berasa ini adalah mimpi pas mereka tidur di malam hari di kamar hotel mereka masing-masing, sebagai bunga tidur untuk mereka berdua.

Gereja

Adegan di gereja itu sebenarnya bisa aja ditiadakan, karena meskipun ga ada juga ga ngaruh ke plotnya. Sepulang mereka dari liat puncak festival salju, mereka pulang naik bus ke hotel dan pas turun bisa aja langsung ke kamar. Lalu, kenapa filmmakernya sengaja membuat adegan ini? Ini sengaja dibuat untuk memberikan counter narative terhadap karakter Top. Hanya dalam hitungan jam, Denchai langsung berani mengajak Nui menikah. Ini berbanding terbalik dengan Top yang sudah 3 tahun bersama Nui tapi masih belum berani untuk mengajaknya menikah (menceraikan istrinya).

Ini juga merupakan pertanda “happy ending” dimana jika Nui memilih Denchai ketimbang Top, maka mereka pun akhirnya menikah, bukan pacaran terus nikahnya kapan-kapan. Tuh..buat kamu para wanita, yang setia akan kalah dengan yang meminang, karena yang berani meminang adalah yang paling siap, baik dari segi status maupun kesungguhan cintanya. Ini disematkan ke dalam karakter Denchai, dia ga mikir panjang untuk membuktikan cintanya, karena jelas dia single, bukan suami orang. So girls, think twice kalau mau jadi pacar suami orang, jangan mau! Seperti sebuah kalimat yang dinarasikan Denchai di film ini : Mereka akan selalu menggunakan “sihir” lama yang anehnya kalian para wanita selalu aja terperdaya oleh mantranya yang berbunyi : “Percayalah..nanti akan ku ceraikan istriku.”.

Lempar bola salju

Adegan ini sengaja dibuat untuk menghubungkan dua kondisi yang kembar tapi beda waktu, dimana mereka sama-sama dituntut untuk menjawab pertanyaan, dan jawaban mereka sama-sama salah. Saat jalan-jalan di Sapporo, Denchai yang menjawab, dan dilempari bola salju oleh Nui. Sebaliknya saat di halaman depan hotel, Nui yang dilempar karena apa yang dia pikirkan itu salah semua.

The ending

Nah ini bagian paling menyenangkan untuk dibahas. Karena apa? Karena endingnya ambigu, membuat penonton penasaran, apakah Nui ingat atau ngga? Kalau saya pribadi akan menjawab, ya, Nui ingat. Ga semua cerita itu harus dituang ke dalam adegan, karena dalam film, ga semua harus tersurat, melainkan lebih berkesan jika digambarkan secara tersirat. Nah termasuk ending film ini, ini udah perfect banget endingnya, tersiratnya udah pas, kita sendiri yang harus pandai-pandai mengambil kesimpulan.

Apa kesimpulannya? Ya Nui itu samar-samar ingat apa kejadiannya. Dimulai dengan dia liat peta Sapporo Festival yang udah ter-stempel semua lokasinya, trus ditambah lagi dengan action figure terakhir yang didapat itu. Trus dikoneksikan dengan dia meliat video “vlog”nya itu, maka dia makin yakin kalo “one day” itu nyata. Dan dari suara serta jaket yang ada di video tadi juga lah dia tau dia bersama siapa, makanya Nui nangis dan berani untuk “nolak” Top. Karena kalo dia ga ingat kejadian “one day” itu, tentu dia akan bersikap “normal” dengan Top. Tapi ini kan ngga, dia bersikap cuek terhadap Top dan malah meninggalkannya. Itu berarti dia udah ingat kan. Dia baru terbuka matanya, bahwa dari senyumnya di video tadi, dia bisa liat dia sangat bahagia kok, jadi dia sadar kalo bahagia itu ga harus bersama Top, tapi bisa datang dari hidden gem bernama Denchai.

Selain itu, ternyata ada alternate endingnya lho, kalian bisa liat disini. Dalam video tersebut ada beberapa adegan yang memberikan kita kesimpulan :

1. Menegaskan kalau Nui itu ingat, dan dia ingin bertemu Denchai sekali lagi sebelum Denchai pergi. Jadi Nui rela menunggu Denchai sampai malam, karena dia pikir Denchai akan datang mengambil barang-barangnya. Liat aja adegan ending original di film kan masih siang.

2. Saat malam tiba, Nui berpura-pura ketinggalan barang demi untuk bisa berbarengan ke lift bersama Denchai. Scene ini merupakan kebalikan dari scene yang sama di dalam film, yaitu ketika Nui pura-pura ketinggalan barang di kamar hotelnya untuk menghindari berada dalam satu lift bersama Denchai.

3. Di lift, saat Nui bilang terima kasih kepada Denchai atas “hari” tersebut, sebenarnya dia mau bilang satu hari di Sapporo itu, tapi Nui memilih untuk tidak straight ngomongin itu, biar ga canggung. Jadi Nui alihkan lah pembicaraannya, “satu hari” yang dia maksud adalah malam tahun baru itu, saat Denchai menasehati Nui di parkiran. Nui memilih untuk memberi “kode” aja kepada Denchai untuk memulai duluan. Mungkin karena Nui adalah cewek, jadi dia ga mau berterus terang duluan. Dalam hati Nui bergumam : 

“I give you a second chance dude! Jadi cowok
yang peka dong, make a move!”

Hal ini sinkron dengan scene mereka di stasiun saat mati lampu, yang mana Nui yang pura-puranya memberikan kesempatan Denchai untuk PDKT ulang, yang Denchai pake minyak rambut dan mengungkapkan tentang Gunung Everestnya. Jadi adegan alternate ending di lift ini adalah sebuah callback kepada scene PDKT ulang tersebut.

The perfect secret admirer

Film ini menunjukkan kepada kita sosok Denchai yang bener-bener perfect dalam hal menjadi secret admirer, bukan hal “mencintai” ya. Karena kalau dia cinta, harusnya dia bisa lebih berani untuk berbuat dan berterus terang, bukan diam-diam. Tapi ya saking tulusnya cinta dia yang ga ngarepin balasan, dia pun sampe rela menghapus video klarifikasi Nui tersebut diam-diam saat Nui tidur. Itu adalah adegan yang sangat pas bagi saya, karena kepalang tanggung ni anak cintanya tulus ya sekalian aja jangan ngambil keuntungan dari video tersebut. Jangan sampe “imannya” rusak dan mau menggunakan video tersebut untuk dapetin cinta Nui. Biar lebih pas dimulai dari nol lagi. Bahkan dimulai dari “minus”, karena dia sampe milih resign dari kantor, demi stay anonymous.

Nah cukup sekian bahasan film ini, menurut kamu gimana? Oya hubungannya ama Spiderman – No Way Home ya kan sama-sama hilang ingatan, jadi ya gimana kalau sebelum ingatannya hilang MJ bikin video klarifikasi kayak yang dilakuin Nui di film ini? Ntar tinggal liat ulang deh videonya.

That’s all review kali ini, sampai jumpa di review selanjutnya.

 


, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top