2018

[Review] Reuni Z: Ketika Acara Reuni Dihadiri Zombie

#Description:
Title: Reuni Z (2018)
Casts: Soleh Solihun, Tora Sudiro, Ayushita Nugraha, Dinda Kanya Dewi, Surya Saputra, Cassandra Lee, Fanny Fabriana, Anjasmara, Bianca Liza, Dian Nitami, Ence Bagus, Cut Beby Tsabina, Ferdy Solaiman, Hengky Solaiman, Sogi Indra.
Director: Soleh Solihun, Monty Tiwa
Studio: Rapi Films
#Synopsis:
Mendengar kabar angkatan tahun 1997 SMA Zenith akan mengadakan reuni di sekolah, seorang aktor bernama Joe Hanna/Juhana (Soleh Solihun) yg merupakan lulusan SMA Zenith, tanpa pikir panjang mengkonfirmasi akan menghadiri reuni itu, meskipun berbagai tawaran shooting dan casting datang menghampiri lewat managernya (Sogi Indra).
Hari reuni pun tiba, dengan mengenakan kemeja putih serta jas abu-abu, Juhana tiba di SMA Zenith. Ia disambut oleh teman-temannya dengan bangga karena ada lulusan SMA Zenith yg terjun ke dunia entertainment. Tak terkecuali Jefri (Tora Sudiro), rekan band Kagok Edan yang dulu sempat terkenal disekolah namun harus berakhir lantaran konflik personal antara ia dengan Juhana. Jefri kini sudah bahagia dan berkeluarga dengan Lulu (Ayushita Nugraha) rekan satu band nya juga. Ada juga Raina (Fanny Fabriana) yang dulu seorang MC tiap ada acara disekolah dan sekarang sudah memiliki Event Organizer sendiri. Lalu ada Jody (Surya Saputra) yang dulu sering jahil kepada teman-temannya. Kemudian ada Hilbram (Ence Bagus) yang kini semakin religius. Lalu ada mantan sepasang suami istri (Anjasmara dan Dian Nitami) yang kembali bertemu di reuni tersebut, namun sang suami malah membawa pacar barunya (Bianca Liza). Tak hanya mereka saja, salah satu guru SMA Zenith (Hengky Solaiman)  angkatan 1997 juga ikut hadir beserta dengan anaknya (Ferdy Solaiman).
Acara pun dimulai yang dipandu oleh Raina. Acara reuni alumni SMA Zenith ini  penuh dengan kehangatan dan kegembiraan. Tak berapa lama, sosok perempuan misterius mengenakan dress merah hadir di reuni SMA Zenith. Semua mata tertuju padanya tapi tamu undangan tak mengenali sama sekali sosok yang bernama Marina (Dinda Kanya Dewi) itu. 
Penampilan yang paling membuat suasana meriah ketika para cheers SMA Zenith beraksi. Musik yang asik serta tarian mereka membuat para peserta alumni ikut berjoget. Tapi suasana meriah itu mendadak mencekam ketika beberapa anggota cheers mendadakan tak sadarkan diri dan berubah menjadi zombie. Prilly (Cassandra Lee) dan Mandy (Cut Beby Tsabina) dibuat heran melihat teman-temannya itu. Sontak, isi aula tersebut panik dan berhamburan keluar. Serangan zombie itu tak bisa dihindari, satu persatu dari puluhan peserta reuni diserang dan berubah juga menjadi zombie. Mampukah Juhana, Jefri, Lulu, Marina, Jody, Raina, Prilly, Afuk dan yang lainnya selamat dan keluar dari SMA Zenith?
#Review:
Soleh Solihun rupanya cukup percaya diri lagi untuk kembali duduk di kursi sutradara usai debutnya kemarin lewat film MAU JADI APA? (2017) yang dibantu oleh Monty Tiwa. Di film keduanya ini, Soleh Solihun mengambil langkah yang cukup berani menghadirkan sebuah film horror dengan tema zombie namun tetap tak melupakan unsur komedinya. Sejauh ini, Film Indonesia bertema zombie, masih tergolong kurang diterima oleh pemikiran penonton film lokal. Sosok horror zombie yang mati segan, hidup pun tak mau itu masih terasa sangat ke barat-baratan dan kurang menyeramkan dibandingkan sosok horror lokal seperti pocong atau kuntilanak.
Lalu bagaimana hasil dari film REUNI Z (2018) ini? Untuk segi cerita, sebetulnya film ini cukup menarik. Set cerita tentang reuni yang dimana selalu ada muka-muka “fake” selama acara itu berlangsung, kemudian diterror oleh zombie. Hal tersebut tentunya dapat menghadirkan konflik yang beragam antar para peserta alumni. Tapi sayang, film REUNI Z (2018) malah cenderung terlalu berfokus pada komedinya. Bahkan beberapa komedi dalam film ini kebanyakan miss ketimbang hit. Komedi yang dihadirkan pun masih terasa komikal khas para stand-up comedy-an. Yang paling disayangkan adalah pengenalan backstory masing-masing karakter terlalu dangkal tidak digali lebih dalam. Jatohnya menurutku jadi kurang penting. Padahal beberapa karakter mempunyai backstory yang cukup menarik jika dikupas lebih dalam lagi. Andai saja film ini berfokus pada survival to zombie aja, mungkin akan sedikit lebih baik. Tapi, hal itu juga tak akan menjadi lebih baik jika sosok zombie yang ditampilkan konsisten. Dalam film ini para zombie disatu sisi digambarkan terlalu mudah untuk dilawan, disisi lainnya zombie itu sulit untuk dilawan. Ketidak konsistenan soal sosok para zombie inilah yg membuat ku bertanya-tanya. Menuju paruh akhir film pun, Soleh Solihun terasa makin kebingungan mengakhiri filmnya. Ceritanya semakin penuh dengan kekonyolan. Tak cuma cerita, bahkan para pemainnya pun sama.
Yang sedikit menyelamatkan film REUNI Z (2018) tentunya adalah para zombie yang hadir disepanjang film terasa sangat niat dan meyakinkan. Aku makin suka ketika para pemain yang mempunyai nama berubah menjadi zombie, meskipun sebentar banget. Dari sederet nama yang dihadirkan dalam film ini, sosok Dinda Kanya Dewi menjadi karakter yang cukup mencuri perhatian disepanjang film. Karakter Marina yang dihadirkan terasa cukup menyentil apa yang sedang heboh belakangan ini di akun-akun perlambe-an. Overall, film REUNI Z (2018) merupakan sebuah film komedi khas stand-up komedi namun dibalut dengan elemen horror zombie. Tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan.
[5.5/10Bintang]

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top