2024

[REVIEW] The Double / Mo Yu Yun Jian – 墨雨云间 (2024) Part VIII

Puas banget sih melihat adegan ini~ Kece banget Xue Fangfei!

Drama The Double 墨雨云间 adalah contoh betapa berbahayanya orang egois dengan kekuasaan di tangannya. 

Lihat betapa berbahayanya Eldest Princess dengan ambisi dan obsesi seperti itu. Dia memerintahkan banyak hal jahat kepada orang-orang di sekitarnya, hanya untuk mendapatkan Shen Yurong. Tapi pada akhirnya, ha, dia justru dimanfaatkan oleh Shen Yurong untuk mendapatkan ambisinya juga. Hingga mereka bisa dikatakan cocok dan sepadan satu sama lain, karena mereka berdua saling memanfaatkan. 

Shen Yurong sendiri juga semakin ke belakang semakin terlihat liciknya, jelas mereka berdua sepadan satu sama lain. Tapi kita disuguhkan semua kejahatan, kearoganan dan kekejaman Eldest Princess sepanjang drama, sampai pada akhirnya kita akan tahu bahwa Shen Yurong LEBIH JAHAT LAGI!!!

Aku hampir merasa kasihan terhadap Eldest Princess di episode 39. 

Kalau bukan karena semua kejahatan yang dilakukan oleh si Eldest Princesss, serta semua kekejaman yang dia lakukan, aku akan lebih lagi mengasihani dia, tetapi dengan semua kelakuan dia sepanjang drama, saat di klimaks dia mendapatkan karma kejahatan lagi dari Shen Yurong, bikin aku jadi galau, antara mau mengasihani dan menyukuri~

Jadi, kembali kepada pertanyaan si Eldest Princess, “Shen Yurong, apa kamu pernah mencintaiku?”

oOo

Klimaksnya ini tidak tertebak banget lho

Pada akhirnya Shen Yurong berniat melakukan kudeta dengan mengadudomba Prince Cheng (saudara Eldest Princess) dengan Emperor, tetapi butuh alasan kuat untuk memancing Prince Cheng melakukan itu, hingga dia mengacak-acak semuanya, hingga memb*nuh Eldest Princess juga. Kudeta ini memang gagal, tetapi kem*tian Prince Cheng membuat musuh di perbatasan berusaha menyerang. Kelemahan yang dimanfaatkan musuh ini membuat Xiao Heng membawa sebagian pasukan berusaha mempertahankan perbatasan.

Xue Fangfei yang telah menikah dengan Xiao Heng, memilih tetap bertahan di rumah Xiao Heng dan tidak ikut dengan keluarga Jiang pergi ke kota lain. Dia percaya Xiao Heng akan segera kembali kepadanya dalam keadaan hidup. Tahun demi tahun berlalu, pohon yang mereka tanam bersama sudah berbunga, dan ini sudah waktunya Xiao Heng kembali, namun Xue Fangfei masih terus menunggu…

Oke, adegan buntutnya ini adalah Xue Fangfei menunggu di bawah pohon yang mereka tanam bersama di atas bukit, menggunakan pakaian merah. Dari kejauhan seseorang memakai pakaian merah berkuda mendekat, Xue Fangfei tersenyum menatap ke arah si Penunggang.

oOo

Menurut kamu bagaimana? Sebenarnya aku sulit menerima konsep Xiao Heng selamat dalam pertempuran di perbatasan. Itu dia cuma sendirian lho yang masih hidup di sana, bahkan dua tangan kanannya saja tewas dalam pertempuran yang sama. Lalu banyak pasukan musuh muncul dan kembali menyerangnya yang tinggal sendiri sebelum adegan berakhir, jadi aku sulit menerima kalau dia masih selamat. 

Kalau pun dia selamat, kenapa lama sekali sampai pohon yang dia tanam bersama dengan Xue Fangfei keburu tumbuh besar dan berbunga sangat lebat? Itu dari ukuran pohonnya, terkesan seperti sudah lebih dari lima tahun berlalu. Dengan waktu selama itu, semisal dia ditawan, tidak mungkin tidak ada kabar yang tersebar hingga ke telinga Xue Fangfei. 

Jadi aku sempat berpikir kalau kemunculan si Penunggang di akhir itu hanyalah bayangan dalam benak Xue Fangfei, bahkan yang lebih tragis lagi, dia telah menyusul Xiao Heng. Xue Fangfei tersenyum karena bertemu lagi dengan Xiao Heng di akhirat.

Namun dalam lubuk hati terdalam, aku ingin beranggapan kalau Xiao Heng sebenarnya sudah lama selamat dan kembali, dan adegan di epilog itu hanyalah Xiao Heng datang menjemput Xue Fangfei yang belum kembali setelah pergi ke bukit. Xue Fangfei sendiri pergi ke sana hanya untuk mengenang apa yang sudah dia lalui di masa lalunya. Apalagi dengan pakaian warna merah, ini berarti bahagia dalam budaya Tiongkok.

Mana yang kamu suka sebagai ending dari drama ini? Atau kamu punya pemikiran lain?

Setahuku Yu Zheng berniat membuat drama ini sad ending di mana Xiao Heng tewas dalam pertempuran, kurasa bagian akhir itu hanya penghibur untuk penonton yang tidak suka dengan sad ending sih.

Drama ini oke dengan semua kekusutan dari awal sampai akhir, tidak ada adegan dragging yang sia-sia. Aku hanya kurang puas dengan eksekusi akhirnya, kalau memang mau bahagia, biar bahagia, kalau mau dibuat sedih, ya dibuat sedih, jangan ambigu~ Khan geregetan ya.

Foto-foto lain akan diupdate di Pinterest. Happy watching!

Part I | Part II | Part III | Part IV | Part V | Part VI | Part VII | Part VIII     

Note. Kalau aku boleh memilih, aku lebih suka plot di mana Xue Fangfei adu licik dengan ibu tirinya daripada saat dia sudah terlibat dalam kekusutan di pemerintahan.


, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top