
Riana (Jessiana Marriera Pariston) sering dibully disekolahnya karena ayahnya, Januar (Prabu Revolusi) adalah seorang pembuat peti mati dan ibunya, Irma (Citra Prima) bekerja sebagai perias jenazah. Keduanya sangat sibuk dengan urusan pekerjaan hingga tak mempunyai waktu untuk Riana. Suatu hari, rumah yang Riana dan kedua orangtuanya kebakaran hingga menyebabkan mereka harus mengungsi ke rumah kakak dari ayahnya yaitu Om Johan (Willem Bevers).

Om Johan dengan senang hati mengizinkan keluarga adiknya itu untuk tinggal dirumahnya sepuasnya, karena ia akan bertolak ke luar negeri untuk keperluan bisnis barang-barang antik. Om Johan sendiri merupakan seorang kolektor barang antik yang mempunyai koleksi dari berbagai negara di dunia. Sebelum pergi, Om Johan melarang siapapun untuk pergi ke gudang di belakang rumah karena terdapat banyak barang antik yang konon mempunyai roh didalamnya. Namun tragis, keesokan harinya, keluarga Riana mendapat kabar duka bahwa pesawat yang dinaiki oleh Om Johan mengalami kecelakaan. Mendengar kakaknya menjadi korban, membuat Januar sangat sedih. Seluruh harta warisan milik Johan sepenuhnya menjadi milik Januar.


Suatu hari, Riana tak sengaja memasuki gudang belakang rumah. Disana ia melihat banyak sekali barang-barang antik, salah satunya adalah sebuah lukisan foto seorang pria yang dikelilingi oleh anak-anak dan dibawah lukisan foto tersebut terdapat sekotak kayu yang berisikan sebuah boneka. Riana langsung mengambil boneka itu dan menjadikannya sebagai teman baru dirumahnya. Seiring berjalannya waktu kebersamaan Riana dan boneka yang ia berinama Riani itu membuat perubahan sikap Riana yang makin lama makin tertutup. Tak cuma itu saja, Riana pun merasa mendapatkan sebuah kekuatan telekinesis yang mampu menggerakan barang tanpa menyentuhnya sama sekali.

Beberapa tahun kemudian, Riana (The Sacred Riana) tumbuh menjadi gadis remaja yang sangat terutup dan pendiam. Boneka Riani selalu ia bawa kemana-mana. Ia juga sudah berminggu-minggu tidak masuk sekolah. Hingga guru konseling dari sekolahnya yaitu Bu Clara (Aura Kasih) datang untuk menemui Riana. Melihat sikap, sifat serta kondisi Riana yang makin lama makin tertutup membuat Bu Clara menyarankan pada kedua orangtua Riana untuk dirawat dan direhabilitasi agar kondisi kejiwaan Riana kembali pulih. Namun rencana itu malah membuat Riana semakin tertekan. Sang ibu dan ayahnya bahkan mengalami kecelakaan sebelum esoknya pergi mengantarkan Riana ke panti rehabilitasi. Ayah Januar kemudian meminta Bu Clara untuk datang ke rumah untuk mengetahui kondisi terkini Riana karena mereka harus rawat inap. Keesokan harinya bersama dengan Lusi (Agatha Chelsea), Hendro (Ken Anggrean), dan Anggi (Ciara Nadine Brosnan), Bu Clara datang ke rumah Riana untuk menemaninya disana selama kedua orangtua Riana sedang dirawat di rumah sakit.



Setibanya disana, Bu Clara langsung memberikan terapi dan bimbingan untuk Riana yang dibantu oleh ketiga muridnya. Tak cuma itu saja, Bu Clara juga mencari tahu asal usul boneka milik Riana lewat buku-buku jurnal milik almarhum Om Johan. Selama berada di rumah itu, Riana dan Anggi selalu menelusuri ruangan demi ruangan yang ada. Hingga akhirnya mereka menemukan gudang belakang rumah dan masuk kedalamnya. Usai masuk kesana, Lusi dan Anggi mulai diganggu oleh makhluk-makhluk misterius. Sosok seorang pria berwajah putih, bergigi runcing dan mengenakan pakaian khas Belanda perlahan mulai mengganggu satu persatu orang yang ada di rumah Riana.

Bu Clara terus mencari tahu siapa sosok pria misterius yang selalu menghantui keempat muridnya itu. Hingga akhirnya mereka semua mengetahui bahwa dia adalah Bava Gogh (Carlos Camelo), setan yang bersemayam pada lukisan foto di gudang belakang rumah yang mengincar anak-anak untuk dibawa ke alamnya. Bava Gogh akan menghabisi siapapun yang mencoba menghalanginya untuk mengambil kembali boneka miliknya yang kini berada di tangan Riana. Mampukah Bu Clara dan keempat muridnya menghentikan setan Bava Gogh?
#Review:

Untuk segi cerita, film THE SACRED RIANA: BEGINNING (2019) ini hampir mirip seperti semi-biography tentang perjalanan hidup sang illusionist ketika anak-anak hingga menginjak usia remaja. Paruh awal film kita diajak untuk melihat perkembangan Riana hingga bagaimana ia mendapatkan kemampuan telekinesis-nya. Bagian ini sedikit mengingatkanku pada film superhero Marvel yaitu X-MEN Cinematic Universe dimana Riana terlihat seperti Mutant dengan kekuatan mampu menggerakan benda-benda mati tanpa menyentuhnya layaknya Magneto. Haha.

Cerita kemudian berlanjut ketika Riana beranjak remaja atau memasuki usia saat ini. Disini kita diajak melihat dan berkenalan dengan sosok villain yang selalu mengganggu dan mengancam keselamatan Riana. Sosok tersebut ialah Bava Gogh, setan pria yang selalu mengincar anak-anak. Plot semakin kompleks saat Ibu Klara yang diperankan Aura Kasih datang kerumah beserta dengan murid-muridnya yang bertujuan untuk “menyembuhkan” Riana. Dari tujuannya saja menurutku sudah salah. Ibu Klara diceritakan sebagai seorang guru konseling disekolah Riana, sama sekali tidak cocok menurutku. Ilmu pengetahuan psikologi yang Ibu Klara tampilkan lebih baik beliau diberi peran sebagai dokter atau psikolog saja. Karena disepanjang film aku tidak menemukan satu adegan pun Riana dewasa sedang beraktivitas di sekolah. Mungkin jika mengambil plot kedua orangtua Riana berkonsultasi pada Bu Klara tentang sikap Riana dewasa yang makin aneh dan tertutup lalu memutuskan untuk rehabilitasi, pasti akan jauh lebih rasional.


, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.