2015

[Spoiler: Ending] Go Princess Go – 太子妃升职记 (2015)

I’m done with this series last Saturday. Setelah berbagai macam lelucon, kegilaan, dan tawa yang “tidak biasa” disuguhkan oleh period-drama di sepanjang series ini, akhirnya aku berhasil menyelesaikan drama ini dalam waktu singkat. Hanya… sekitar dua minggu, mungkin? Err, tampaknya tidak sampai dua minggu. Ohoho. Aku berharap para pemerannya akan mendapatkan peran lain yang lebih mengasah kemampuan akting mereka dan lebih kaya lagi, plus lebih menantang. *grin* Bukannya ini tidak menantang juga sih, aku yakin mereka sudah berkali-kali mengambil take karena hampir semua adegan itu menggelitik tawa. 
Aku salut terutama dengan sepasang pemeran utamanya, dan ketika akhirnya aku mencari tahu, rupanya Peter Sheng Yilun sudah pernah kulihat dramanya yang lain (meski aku belum selesai menontonnya, karena di sana, Peter Sheng mendapatkan peran support role), misalnya: A Life Time Love (baru kulihat eps 1 saja), Pretty Li Hui Zhen (peran utama, tetapi belum nonton), dan Oh My General (peran utama, tetapi aku ngga ngeuh). Oke, lupakan soal itu, peran beliau di sini sudah berkesan buatku, kalau aku berada di posisi yang sama dengan dia, rasanya aku tidak akan berhenti tertawa sepanjang proses syuting. Astaga. Adegannya lucu-lucu banget! Bahkan semua adegan yang suasanya serius. Kalau karakter yang lain masih ada sisi cerianya, Crown Prince Qi Sheng (later Emperor) benar-benar serius, dan bahkan tersenyum saja jarang sekali, jadi beliau sangat remarkable
Aku tidak akan membahas para pemerannya lebih jauh, atau karakternya, atau series mereka yang lain, di sini aku akan membahas mengenai endingnya. So, jika kamu berniat menonton, dan kamu tidak suka spoiler, cukup hentikan membaca sampai di sini saja, ini adalah peringatan terakhir, karena setelahnya, spoiler yang kamu baca, menjadi tanggungjawabmu sendiri. Sudah? Sudah memutuskan? Oke, mari kita lanjutkan.
Sejak awal, aku tahu Go Princess Go memiliki 3 ending. Tergantung dari mana kamu memutuskan untuk mempercayai endingnya. Tiga alternatif ending! Aku baru tahu kalau sekarang sedang musim ending yang menjadi pilihan ganda begini. 😒 Kalau kamu bertanya kepadaku, aku lebih suka ending yang jelas, mau dia happy atau sad tidak menjadi masalah, asalkan jangan open ending. Yah, tapi sebagai penikmat, bisa berbicara apa lagi? Di sini aku akan membahas ketiga ending dan juga ending novel. Dua ending dibuat dan disiarkan berurutan, sementara ending ketiga ditambahkan belakangan. Ending novel, yah, sebagai perbandingan untuk penikmat serialnya.
Sebelum kita melanjutkan, kamu bisa melihat pembahasanku mengenai kisah ini di sini.
ENDING 1 (Eps 35)
Peng Peng dan Qi Sheng undur dari pemerintahan, dan meninggalkan tahta kepada putra mereka (yang masih belia) dengan didampingi oleh orang kepercayaan Qi Sheng. Mereka hidup menyendiri dan hari-hari mereka diisi dengan kebahagiaan. 
Satu hari, Peng Peng terbangun dan melihat hadiah yang diberikan oleh Qi Sheng dalam rupa bunga-bunga disusun dalam bentuk hati. Dia tersenyum kepada Qi Sheng… dan… sebuah pedang menusuk perut Peng Peng! Qi Sheng berlari mendekati Peng Peng, namun Peng Peng hanya sempat mengatakan kata-kata terakhirnya sebelum meninggal. Qi Sheng melihat sekelilingnya dan dia dikelilingi oleh sepasukan pembunuh bayaran. Qi Sheng meninggal tepat di samping Peng Peng. 

Di masa modern, Zhang Peng (male version) terbangun dan dia melompat ke dalam kolam renang yang sama dengan di awal kisah. Dia kembali ke masa Peng Peng hidup, dan melihat “bayangan” kebersamaan antara dirinya dengan Qi Sheng (dengan wujud Zhang Peng).
ENDING 2 (Eps 36)
Adegan awalnya sama, perbedaan hanya terjadi ketika Qi Sheng memberikan hadiah, layar menjadi gelap dan kita dibawa ke masa modern. Adegan selanjutnya seakan-akan segalanya adalah mimpi belaka dari Zhang Peng. Zhang Peng tersadar dari koma. Dia berlari di sekeliling rumah sakit sembari meneriakkan nama Qi Sheng sampai sosok satu dokter menarik perhatiannya. Ketika sang dokter membalikkan badan, Zhang Peng menatap mata si dokter tanpa mengatakan satu kata apa pun.
ENDING 3 (Eps 37?)
Adegan dimulai ketika scene Peng Peng tewas dan dia tersadar di tempat dengan banyak bunga berwarna merah muda di mana-mana. Setelah satu momen kebingungan, Peng Peng mendadak teringat dengan Qi Sheng dan mulai berteriak mencari pria itu. 
Sesaat setelah dia melihat sosok pria tidak jauh darinya, dan pria itu membalikkan badan dan tidak lain adalah Qi Sheng, tanpa mengatakan apa pun, Peng Peng langsung mendekati Qi Sheng.
Qi Sheng menyentuh wajah Peng Peng dan mendekati bibir Peng Peng, sampai… 
Sutradara mendadak meneriakkan kalimat kepada mereka berdua, dan menyuruh mereka untuk berciuman di tempat lain. Minta maaf, Peng Peng menarik Qi Sheng keluar dari set. Sutradara masih menggerutu kesal saat mereka keluar, dan dia mengatur set untuk adegan berikutnya.
Qi Sheng bertanya kepada Peng Peng apa yang dikatakan oleh sutradara kepada mereka, dan Peng Peng menjawab bahwa mereka harus pergi dan berciuman di tempat lain. Peng Peng memutar Qi Sheng dan seketika scene berganti menjadi di pinggir jalan (modern) dan mereka memakai pakaian modern, berciuman di pinggir jalan. 
ENDING NOVEL
Jiu Wang (Pangeran kesembilan) telah dihukum. Musim gugur berlalu dan musim dingin datang, tanpa disadari tahun baru telah tiba. Qi Sheng mengangkat Qi Hao sebagai Crown Prince. Ketika musim gugur tiba, Peng Peng menyadari dirinya mengandung kembali. Musim panas berikutnya, pangeran kedua lahir. Di musim yang sama, Concubine Lee meminta keluar dari istana dengan alasan kesehatan dan Qi Sheng mengabulkannya.
Pada tahun ketiga, para menteri meminta Qi Sheng untuk memilih lebih banyak istri, tetapi Qi Sheng mengabaikannya. Peng Peng memilihkan beberapa pelayan wanita untuk Qi Sheng tetapi semuanya ditolak dan diberikan kepada para menteri. Ketika Peng Peng berkata bahwa harem adalah bertujuan untuk mendapatkan keturunan royal yang lebih banyak, justru Qi Sheng membalas, jika mereka harus bekerja lebih keras untuk memastikan itu.
Tiga bulan kemudian, Peng Peng kembali mengandung. Waktu berlalu dengan cepat, dan pangeran ketiga lahir.
Karena berbagai macam alasan, semua concubine Qi Sheng satu persatu menjadi religi dan meminta ijin untuk pergi dari istana. Di tahun kelima, hanya Concubine Liu yang tersisa, itu pun dia juga meminta ijin untuk keluar dari istana, yang juga dikabulkan oleh Qi Sheng. Melihat istana yang sepi dan kosong, Peng Peng protes kepada Qi Sheng. Bagi Qi Sheng, dia tidak akan memaksa concubine yang tidak rela untuk tetap menetap di istana, sementara menurut Peng Peng, dia bukan hanya seorang istri, tetapi juga seorang empress, dan dia punya tanggungjawab kepada kerajaan. Mereka tidak sama dan sederajat.
Ibu suri meninggal di tahun ke-10 Qi Sheng menjadi Emperor. Qi Sheng sangat dekat dengan ibu suri dan sangat kehilangan dengan kematiannya. Tetapi di tahun berikutnya, Qi Sheng pulih dari dukanya dan menjadi semakin kuat dengan keputusannya untuk tidak mengambil concubine lainnya ke istana. Dua tahun berlalu, Peng Peng dan Qi Sheng sudah memiliki tiga putra dan dua putri. Di tahun itu, Qi Sheng menikahkan putri sulung mereka.
Peng Peng memutuskan untuk tidak mempunyai anak lainnya, dia akan menjadi seorang nenek kapan saja sekarang, dan terlalu malu untuk mempunyai anak lain. Qi Sheng memutuskan untuk memikirkan keputusan Peng Peng.
Di tahun ke-14, Crown Prince Qi Hao berusia 16 tahun dan mereka memilihkan seorang istri untuknya. Ketika sudah tiba waktunya memilih concubine untuk Crown Prince, Qi Hao menolak.
Tahun ke-20, Qi Sheng pergi berburu untuk mencarikan hadiah untuk ulangtahun Peng Peng. Namun kemalangan terjadi, kabar datang mengabarkan Qi Sheng meninggal jatuh dari kuda. Crown Prince dinobatkan sebagai Emperor dan Peng Peng menjadi Ibu Suri, sesuatu yang dia inginkan sejak dulu. Bukan bahagia, justru Peng Peng merasa kosong dan dia hanya bisa tertidur atau makan di pembaringan saja. Membuat anak-anaknya khawatir.
Tidak ingin membuat mereka khawatir, dia bersedia diperiksa, sampai tabib menyatakan bahwa Peng Peng kembali mengandung!
Qi Sheng meninggal tanpa khawatir, tapi meninggalkan Peng Peng seorang bayi. Bagaimana dia menceritakan ini kepada anak-anaknya yang lain?
Hari kedua, Pangeran Zhao datang berkunjung, dan berkata misterius, bahwa dia tahu cara menyembuhkan Peng Peng dari penyakitnya. Penasaran, Peng Peng bertanya, sampai Pangeran Zhao mengajak datang seorang pria yang tertutup jubah masuk, sebelum dia pergi.
Di depan pintu, pria itu membuka tudung jubah dan mengangkat kepala. Wajah tampan terlihat, pria itu tersenyum lebar dan bertanya, “Peng Peng, kau akhirnya menjadi Ibu Suri. Apa kamu puas?” Peng Peng terkesima dan tidak bisa berkata apa-apa. Tertawa, Qi Sheng melanjutkan, “Apa ini dihitung sebagai kejutan?”
Merasa bodoh, Peng Peng merasa pandangannya buram sebelum dia mengangguk, “Iya, ini kejutan.” Dia melihat senyum Qi Sheng dan melanjutkan, “Qi Sheng, selalu membalas kejutan itu sopan, jadi biarkan aku memberikanmu hadiah sebagai gantinya, boleh?”
Terkejut, Qi Sheng mengangkat alisnya dan bertanya, “Kejutan apa?”
Memberikan senyum yang sama lebarnya, Peng Peng menjawab, “Ibu Suri ini… hamil.”
oOo
How?
Secara personal, aku lebih suka dengan ending versi novel. Versi novel yang kutuliskan di sini sudah dipersingkat dan disadur dari terjemahan bahasa Inggris dari Ninja. Versi lengkap akan dituliskan kemudian di update blog yang berbeda. Namun aku mencoba membandingkan keempat versi ending, dan secara personal, aku lebih suka dengan versi novel.
Bagaimana bisa penulis naskah begitu kejam menuliskan ending yang sadis seperti versi 1? Bahkan di bagian endingnya pun aku tidak mengerti apa yang dilihat oleh Zhang Peng setelah dia melompat ke dalam kolam (setelah sadar di masa modern). Apa dia melihat bayangan-bayangan memori masa lalu yang pernah dia jalani?
Atau ending kedua? Meski tersadar di masa modern, dia bertemu dengan Qi Sheng (pria) sebagai dokternya. Aku sempat berpikir semua yang kutonton adalah mimpi yang Zhang Peng alami di dalam koma, dan wajah Qi Sheng yang sama dengan si dokter adalah kebetulan belaka.
Ending ketiga? Paling aneh. Aku bahkan sampai tidak bisa menjelaskan mengapa endingnya seperti itu. Dengan penalaranku sendiri, aku menganggap semua yang terjadi sebenarnya terjadi di masa modern, dan mereka berdua adalah aktris-aktor yang berperan.
Novel? Ah, aku menganggap ini ending sebenarnya, dan aku tidak perlu menjelaskan mengapa. Lebih manis dan lebih masuk akal.
Sekian review dan ending explanation yang kutuliskan untuk Go Princess Go. Kisah yang cocok dilihat untuk kamu yang sudah bosan dengan segala macam intrik menyebalkan dari period-drama. 
Part I | Part II

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

To Top