Penerjemah : Endang Sulistyowati

Blurb:
Kamu harus menemukan seorang ibu di dalam dirimu. Bahkan, kita semua sebaiknya melakukan hal itu. Sekalipun kita memiliki seorang ibu, kita tetap harus menemukan bagian ini di dalam diri kita sendiri.

“Selama kau tinggal di bawah atapku, kau harus melakukan apa yang kuperintahkan!” teriak T. Ray
Kalau begitu, aku akan menemukan atap lain, pikirku. —halaman 32
Mungkin aku sama seperti semprotan pestisida, yang diselamatkan dari hama atau hama yang akan terbunuh oleh semprotan pestisida, yang berkelana di muka bum mencoba melakukan penyelamatan sekaligus membawa kehancuran ke mana pun aku pergi. —halaman 81
Dengan berbekal barang-barang milik ibunya yang ia temui di loteng, Lily memutuskan untuk pergi ke Tiburon. Dan masih atas petunjuk benda tersebutlah yang mengantarkan Lily dan Rosaleen ke sebuah rumah pemilik penangkaran lebah, sebuah keluarga unik yang namanya terdiri dari nama-nama bulan: August, sang wanita pemilik rumah, June adiknya yang memberikan perlakuan kurang menyenangkan, dan May, yang berkepribadian unik karena sering menyanyikan lagu ‘Oh! Susanna’ sebagai alarm bagi sekitarnya ketika ia mendengarkan cerita sedih atau menyakitkan.
“Kau tahu, ada sebagian hal yang tidaklah terlalu penting, Lily. Misalnya warna cat rumah. Seberapa besar pengaruhnya terhadap kehidupanmu? Tapi membuat orang senang–nah, itu baru penting. Masalahnya dengan orang adalah–“
“Mereka tidak tahu apa yang penting dan apa yang tidak.”
“Aku hendak mengatakan, masalahnya adalah mereka tahu apa yang penting, tetapi mereka tidak memilihnya.” —halaman 197
“Kau tahu, Lily, orang bisa memulai dengan satu cara, dan pada saat hidup sudah menempanya, dia bisa berakhir dengan cara yang sepeuhnya berbeda.” —halaman 329
Penulis dengan apik “membalikkan keadaan” ketika menempatkan posisi Lily sebagai “minoritas” di antara keluarga kulit hitam yang begitu menyayanginya. Tidak hanya memberikan tempat tinggal, tapi juga sebuah keluarga dan perasaan dicintai yang tak pernah Lily dapatkan dari ayahnya. Penulis juga membawa emosi “jatuh cinta” di sini, yang membuat kisah ini menjadi berwarna. Juga tentang “patah hati”. Bagaimana rasanya menjadi sosok yang tidak dicintai oleh ayahnya sendiri, juga oleh orang-orang yang begitu berarti dalam kehidupan Lily.
Ada satu hal yang bisa kukatakan: kata ‘mustahil’ adala satu kayu gelondongan besar yang dilemparkan ke api cinta. —halaman 177
“Lily, aku lebih menyukaimu dibandingkan gadis lain yang pernah kukenal, tetapi kau harus mengerti, ada orang-orang yang akan membunuh pemuda sepertiku hanya karena menatap gadis sepertimu.” —halaman 179
Namun, tidak hanya tentang itu saja yang diangkat oleh kisah ini. Ada cerita tentang trauma masa lalu dan kebiasaan aneh kakak-beradik May dan June. Ada kisah lebah dan bagaimana filosofi lebah dirajut menjadi satu dengan kisah yang disuguhkan. Dan juga, cerita tentang Black Madonna yang menjadi bagian dalam cerita ini.
Dalam buku setebal 428 halaman, kisahnya disajikan dengan begitu apik, mengalir dengan pelan namun tidak membosankan. Cara penulisan serta terjemahannya mendukung cerita ini, membuat pembaca tidak bisa melepaskannya begitu saja hingga titik terakhir. Kejutan di ending membuat hati siapa pun hancur karenanya. Sungguh, jadi ingin memeluk Lily dan mengatakan bahwa masih banyak orang-orang yang mencintainya di dunia ini.

Satu-satunya kekurangan yang ada di sini hanyalah banyaaak sekali kesalahan penulisan yang ada di novel ini, dan semakin ke belakang jadi semakin banyak. Membuat saya mengerutkan dahi dan tertawa getir berkali-kali. Sekali lagi harus saya katakan, gaya penulisan dan terjemahan, serta plot yang begitu kuat yang membuat saya tidak merasakan kekecewaan yang begitu berarti terhadap novel ini. Apalagi, di awal bab diberikan kutipan-kutipan seputar lebah yang menambah pengetahuan dan sinkron dengan yang dibahas di dalam babnya.
Pada akhirnya, sebuah penerimaan yang baik akan memberikan kehidupan yang lebih baik pula.
“Bahwa tidak ada seorang pun yang sempurna. Bahwa kau hanya harus memejamkan matamu dan menghela napas, biarkan teka-teki hati manusia seperti apa adanya.” —halaman 377

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.