First published May 9, 2023
Hasil konferensi Bac Abuk U tahun 2099 di sebuah kota misterius di belahan bumi Selatan menyatakan membaca buku akan mengakibatkan otak kita menari-nari tanpa henti alias memberikan efek adiksi luar biasa seperti menikmati permen lolipop terkenal keluaran PT Ngem Utma Neez, produk terlaris di tahun yang sama. Apalagi jika buku kita merupakan karya benak dari penulis amazing abad ini yang tidak lain dan tidak bukan penulis yang mengklaim dirinya pernah tinggal di antara dua rumah yang habis kebakaran secara mencurigakan. Review ini juga disinyalir mencurigakan karena akan dibeberkan secara tak terhingga, tak terlupa dan akan mendobrak pakem-pakem rigid penulisan standar review buku (mengacu standar penulisan pengarang As Alngom Ong, era es batu belum mencair sederas pada milenia sekarang).
Kumcer Kapan Nanti, bukan Kapan Saja menceritakan kisah-kisah terserah si pembaca menginterpretasikannya sebagai wujud apa. Seperti contohnya cerita Kin (Si Kurang Ajar), menceritakan gadis yang seyogiyanya perlu dipentung sejak lahir karena melakukan hal-hal luar binasa di kehidupannya. Cerita ini akan mengolok-olok norma sosial, atau norma sok bijak tentang anak yang harusnya memang tak durhaka pada orangtua yang tetap durjana. Kin memang seharusnya menjadi percontohan anak yang seharusnya melakukan hal semau dirinya jika dia berada digaris takdir melawan kehidupan yang harusnya dberikan pada anak manis. Membaca cerita ini akan membuat kadar amarah pembaca menjadi naik drastis sampai pada titik melongo tak henti. Pasalnya kisah ini tidak akan main-main mengaitkan mungkin realita yang terjadi sesuai status quo. Bahwa anak memang perlu diperhatikan nafkah lahir dan batin (As Al Bun, 2345).
Pada kisah Kabaret, penulis seperti mencoba bercerita sambil menggoda kita tentang imajinasi kita yang kadang terlalu mengawang-awang padahal sebenarnya suwung. Kita akan dihadapkan pada realita bahwa yang magis belum tentu kritis dan yang padat belum tentu sesat. Cerita tentang sosok bertopeng kelinci akan mengingatkan pembaca bawa memang hal buruk memang seharusnya disalurkan pada hal yang benar bukan pada hal semau kita saja karena akan mengakibatkan musibah domino (Or Ang Sar Aff, tahun kucing).
Cerita-cerita lainnya di buku ini akan tetap memanjakkan kita sampai kita merasa bahwa buku ini memang sebaiknya dibanting pada saat masih ada sebagai gumpalan ide di benak penulisnya. Dijamin jika kita melakukan hal itu hidup itu akan tenang berdasarkan sebuah artikel koran Seputar Kejadian Nahas dan Gila di planet Tak Bertuan tahun 6969 kecapatan cahaya.
Cerita seperti Kambing dan Kelana dijamin membuat pembaca dongkol kalau tidak sebal sambil memakan kol karena karakterisasi penokohan yang lumayan energik dan ambisius. Cerita-cerita lainnya tak kalah seru membius sampe diri ini akan terasa sinting. Ada pun cerita-cerita itu adalah Kering, Kuping, Kubur dan Krematorium.
Selamat membaca dan selamat menjadi gila. 😉
Bintang penuh untuk buku ini.
, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.