arthouse

Vortex – Europe on Screen Review

Kita bisa ngeliat gimana kedua karakter ini bergerak lamban menyelami setiap barang hasil pencapaian mereka, tetapi kadang kala juga terasa sesak. Apalagi keengganan untuk pindah ke panti jompo karena barang-barang yang banyak dan bertumpuk itu. Dilema pun terjadi, menjalani hari-hari senja di rumah tapi mengorbankan keselamatan, atau meninggalkan segalanya demi hidup terjamin di panti jompo.
Buat gue yang suka banget dengan Amour (2012) karya Michael Haneke, gue masih lebih suka dengan Amour ketimbang Vortex. Apalagi dua film ini membawa tema yang sama; usia senja dan menghadapi kematian di depan mata. Vortex memang vulgar dan apa adanya menampilkan usia senja selebar-lebarnya, tapi Amour kelewat brutal dalam memberikan pilihan endingnya. Meski Vortex masih bisa menawarkan keindahan visual dengan konsep yang sangat menarik.

– ditonton di Europe on Screen 2022 –

———————————————————-
review film vortex gaspar noe
review vortex gaspar noe
vortex gaspar noe movie review
vortex gaspar noe film review
resensi film vortex gaspar noe
resensi vortex gaspar noe
ulasan vortex gaspar noe
ulasan film vortex gaspar noe
sinopsis film vortex gaspar noe
sinopsis vortex gaspar noe
cerita vortex gaspar noe
jalan cerita vortex gaspar noe


, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top