We Live In Time – Review

Ternyata memang ekspektasi gue cukup ketinggian karena gue keluar studio bioskop dengan perasaan biasa saja, tanpa satu tetes air mata pun selama durasi film 1 jam 48 menit. Memang kisah romansanya tipikal pasangan yang berduka karena hidupnya hanya hitungan bulan. Tapi harus gue akui ada kisah utamanya tentang berusaha punya anak jadi hal baru di tengah isu childfree.

Kisah romansa mereka berdua ini sebenarnya punya isu dilema yang sangat kuat. Si wanita masih ingin terus berkarir dan tidak ingin punya anak, sementara si laki-laki terpaksa bercerai karena mantan istrinya tidak mau punya anak. Setelah mereka berdua bertemu, entah kenapa si wanita tiba-tiba mengesampingkan idealisme untuk childfree. Mungkin demi cerita bisa berjalan lebih dramatis dan berkonflik, tapi ini adalah hal yang sudah jadi prediksi penonton sejak awal film.

Keputusan mengobrak-abrik linimasa jadi non-linear memang jadi hal baik, tapi tetap tidak mengurangi kenyamanan menonton. Gaya bercerita non-linear ini yang jadi membuat pengalaman menonton jadi lebih seru, karen ajadi penasaran dengan beberapa hal yang kemudian dijawab di linimasa lainnya. 

– sobekan tiket bioskop tanggal 24 November 2024 –

———————————————————-
review film we live in time andrew garfield
review we live in time andrew garfield
we live in time andrew garfield movie review
we live in time andrew garfield film review
resensi film we live in time andrew garfield
resensi we live in time andrew garfield
ulasan we live in time andrew garfield
ulasan film we live in time andrew garfield
sinopsis film we live in time andrew garfield
sinopsis we live in time andrew garfield
cerita we live in time andrew garfield
jalan cerita we live in time andrew garfield