10. “bad guy” – Billie Eilish
Gw taruh di sini karena lagu ini kayak masuk kuping gw dan ogah keluar. Dibilang lagu aneh ya emang aneh, si mbaknya dianggap “bernyanyi” pun kayaknya enggak. Tetapi, memang secara komposisi lagu ini emang sangat-sangat menarik. Atmosfernya dark dan liriknya bikin resah tetapi sekaligus jenaka dan bisa bikin bopping. I promise this will be the only weirdo on my list =)).
Menuju ke album kedua, Dua Lipa belum bisa lepas dari musik dansa-dansi, bukan berarti jadi sekadar ulang-ulang aja. Calon anthem anak-anak party ini nggak cuma sekadar dentum irama yang dikencengin, justru yang dititikberatkan adalah petikan bass yang menambah kesan groovy.
Lagi musim pengaburan batas antara pop-rock-hiphop, lagu ini kemudian menyelinap ke posisi atas dan sering sekali diputar di radio-radio. Sekilas lebih difokuskan pada lirik, musik dan struktur lagunya juga sederhana (2 verse dan 2 chorus tanpa diulang), namun kecermatan pemilihan musik yang chill tapi tetap bikin angguk-angguk kecil menjadi alasan lagu ini ada di jajaran comfort song gw sepanjang tahun ini.
Kalau di radio sini H.E.R. ngehits banget lewat “Best Part”, tapi baru lewat “Hard Place” ini gw benar-benar tertarik pada musik yang ditawarkannya. Musik lagu ini lebih condong ke R&B tradisional tanpa suara mesin, yang mengantar tuturan kisah dilema dalam hubungan percintaan yang syahdu. Bagian favorit gw adalah unsur gitar akustik yang nggak sering gw dapatkan dari lagu-lagu R&B, dan sepertinya memang jadi ciri musik H.E.R.
Dari yang mungkin bisa dibilang girlband UK paling keren di semua lini (vokal-dance-lagu) saat ini, meluncurkan yet another lagu jejogedan. Yang bikin agak beda adalah kali ini lagunya diberi sentuhan soul dan hiphop–serta menyadur bagian dari lagu “Back to Life” (1989) milik Soul II Soul. Tetapi yang penting, lewat lagu yang tujuan utamanya emang buat gerak lincah ini masih memberi ruang luas bagi harmoni vokal keempat nona ini.
Dari segi vokal, seorang Celine Dion akan selalu ada di barisan elit, hanya saja mungkin dari segi materi lagu, masa terkuatnya sudah diakumulasi di era 1990-an. Meski begitu, gw salut bahwa bu Celine tak gentar untuk terus merekam lagu aneka warna dan gaya, sehingga versatilitasnya justru semakin menjadi. Di antara susunan lagu di album terbarunya, Courage, perhatian gw paling tertuju pada lagu “I Will Be Stronger”, sebuah ballad yang tender didominasi piano dan organ, dengan gaya yang mengingatkan pada artis-artis Inggris. Dengan liriknya yang dirangkai apik, lagu ini juga menunaikan fungsinya dalam menunjukkan range vokal bu Celine yang masih sangat kece itu.
Memang sekilas Lizzo ini kayak cuma ngomel-ngomel aja di lagu-lagunya, karena gayanya yang gonta-ganti nyanyi dan nge-rap, dan mungkin itulah yang bikin musiknya mudah dikenali. Biar begitu, di lagu ini Lizzo menunjukkan dia juga ada kemampuan vokal serta actually punya sisi fun. Mengiringi liriknya tentang kepercayaan diri adalah gaya musik ajojing yang dipengaruhi pada funk dan disko, yang bikin mood cerah ceria tiap didengerin.
Jujur gw awalnya nggak terlalu tertarik pada gaya nyanyi mas Khalid gara-gara “Young Dumb & Broke” yang cenderung males-malesan itu. Untunglah warna vokalnya yang sebenarnya keren itu dimanfaatkan lebih layak dalam lagu electro-R&B santai ini–diproduseri oleh duo Disclosure yang berarliran EDM. Yang juga gw suka adalah meski bertema percintaan, liriknya nggak terlalu gombal, masih cocoklah buat si masnya yang baru umur 21.
Bagi gw lagu ini paling representatif terhadap album terbaru Cullum yang mengarah ke urban-R&B dengan tetap berbasis jazz. Lagu ini juga kembali menyegarkan dan mengingatkan siapapun yang mendengar betapa berbakatnya mas ini. Komposisi musik jempolan, nada-nada apik, lirik yang cantik dan otentik, serta gaya vokalnya yang asyik dan legit banget, semua dihadirkan dalam lagu yang juga ada sentuhan soul ini.
My Indonesian ears strikes again, begitu mudah termagnet sama lagu ballad sendu nan emosional ini. Jelas bahwa lagu ini soal kehilangan, tetapi kesederhanaan kemasannya–hanya didominasi piano menemani vokal sincere Capaldi–justru semakin mempertebal pain yang tersirat dalam lagu ini. Setiap berkumandang gw nggak kuasa ikut nyanyi dan berusaha menyamai level emosi yang ditampilkan Capaldi di sini. Padahal mungkin yang bikin lagu juga nggak sebegininya, tetapi yang bisa gw tangkap bahwa lebih dari nada dan lirik, Capaldi sanggup menyampaikan ‘rasa’ dalam lagu ini, tanpa harus ada ornamen peramai sana-sini. Classic.

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.





