Anang Hermansyah – Jati Diri 1969

Di awal karirnya, ANANG HERMANSYAH dikenal sebagai rocker. Sebagai vokalis kelompok KIDNAP KATRINA ataupun ketika bersolo karir dengan debut album BIARKANLAH, sosok Anang identik dengan image rocker, terlebih background kedekatannya dengan geng Potlot saat itu yang memang gudang lahirnya rocker era 90an. Tapi pasca menikah dan kemudian berduet dengan KRISDAYANTI, image rocker yang melekat menjadi luntur karena lagu-lagu duetnya dengan KD menjadi sangat pop. Plus Anang juga banyak menciptakan lagu-lagu pop untuk penyanyi lain sehingga namanya menjadi lebih dikenal di jalur pop. Maka ketika merilis album JATI DIRI 1969, sepertinya Anang ingin membuktikan kalau dirinya masih bisa ngerock. Konsep album ini sebenarnya adalah album THE BEST karena mengumpulkan lagu-lagu yang pernah dirilis Anang dari album BIARKANLAH, LEPAS, MELAYANG dan TANIA. Tapi tidak sekedar merilis lagu-lagu hits, Anang mencoba mengaransemen dan membawakan kembali dengan pendekatan yang berbeda. Hanya saja, ada resiko sendiri ketika merilis album dengan konsep semacam ini. Ketika lagu versi original sudah sangat melekat di benak pendengarnya, akan sangat sulit ‘diterima’ ketika versi aransemen baru tidak benar-benar sangat kuat. Terlebih nilai nostalgia biasanya punya ikatan kuat sehingga di alam bawah sadar akan terus menganggap versi original lebih bagus. Maka lagu-lagu ‘sakral’ semacam BIARKANLAH, DAMAI atau MELATI setelah dirombak dengan versi kekinian menjadi kehilangan nilai ‘kesakralannya’. Begitupun dengan lagu KATA JIWA dari album MELAYANG yang di album ini menjadi single andalan. Versi barunya terdengar lebih modern dan fresh, sisi rocker Anang bisa terdeliver dengan pas, tapi sayangnya tidak mampu membuat album ini mencuri perhatian pasar. Boleh jadi publik musik memang sudah sangat ‘nyaman’ mendengar Anang bernyanyi lagu-lagu pop. Maka kemudian sepertinya anang ‘pasrah’. Di album solo selanjutnya MATA CINTA, Anang tampil ngepop dan terbukti berhasil menembus pasar.