



Berbeda dengan ketiga film sebelumnya, On Stranger Tides cenderung mudah untuk diikuti dan tidak berbelit-belit dalam menuturkan kisah. Terry Rossio dan Ted Elliott memasukkan lebih banyak unsur hiburan dan tidak terlalu berusaha untuk menampilkan intrik kelas tinggi yang terkadang sulit untuk dicerna bagi para penonton yang tidak mengikuti petualangan Jack Sparrow sejak awal. Segalanya dimulai lagi dari awal mengingat On Stranger Tides dicanangkan sebagai jilid pertama dari sebuah trilogi baru. Dengan jalan cerita yang jauh lebih ringan ketimbang pendahulunya, menjadikan On Stranger Tides enak untuk diikuti tanpa harus mengerutkan dahi dan memutar otak memikirkan apa yang telah terjadi di ketiga film sebelumnya. Rob Marshall mengemasnya dengan baik. Sayangnya ini berdampak pada dialog dan humor-humor cerdas khas Pirates of the Caribbean yang terpaksa dikorbankan untuk diganti dengan eksploitasi adegan-adegan bertaburkan special effects dan humor yang menyentuh ranah slapstick. Namun dari sekian banyak adegan yang memanfaatkan CGI, murni hanya adegan penyerangan putri duyung di pantai yang berhasil membuat saya cukup terpukau. Selebihnya hanya pengulangan.
Tidak salah rasanya keputusan untuk menggaji Depp sedemikian tinggi karena Jack Sparrow masih tetap tampil sangat menghibur dan mampu menghindarkan film dari kata membosankan. Adu akting Depp dengan Ian McShane dan Geoffrey Rush adalah salah satu bagian terbaik dari On Stranger Tides. McShane menghidupkan Blackbeard dengan sangat meyakinkan dan Rush membuat saya seolah tak percaya bahwa dia adalah orang yang sama yang berperan di The King’s Speech tempo hari. Claflin dan Bergès-Frisbey bermain sesuai dengan porsinya dan sesekali mencuri perhatian. Chemistry yang terjalin diantara mereka berdua malah cenderung lebih believable ketimbang apa yang coba dihadirkan oleh Depp dan Cruz. Penelope Cruz sebenarnya lumayan menghibur, hanya saja pesona Àstrid Bergès-Frisbey yang kuat dan chemistry-nya yang lemah dengan Depp, membuat dia menjadi sedikit terpinggirkan.
Beberapa penggemar Pirates of the Caribbean mungkin akan sedikit kecewa melihat franchise favorit mereka ini disajikan sedemikian ringan. Para kritikus film pun melayangkan kritikan pedas untuk On Stranger Tides. Namun tetap saja, On Stranger Tides melaju dengan kencang di tangga box office sekaligus memecahkan beberapa rekor. Agaknya penonton awam lebih menyukai tampilan baru dari franchise ini. Meskipun belum bisa menyamai jilid pertama dan keduanya yang sangat menghibur, akan tetapi On Stranger Tides berkali-kali lipat lebih mengasyikkan ketimbang At World’s End yang melelahkan itu. Dengan durasi 30 menit lebih pendek, On Stranger Tides terasa pas dan tidak bertele-tele. Special effects dimanfaatkan dengan sangat baik dan departemen aktingnya jempolan. Pada akhirnya, Rob Marshall berhasil menjalankan misinya dengan baik untuk menjadikan On Stranger Tides sebagai sebuah summer movie yang menghibur.
2D atau 3D? Sekalipun film ini disyut memakai kamera 3D, tampilan 3D-nya tidak terlampau istimewa. Jika bujet Anda terbatas, maka sebaiknya jangan memaksakan untuk menonton versi 3D-nya.
Acceptable

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.
