“Taklim…. taklim… taklim…”, Isa berlari ke dalam bilik membuat iklan kepada yang lain. Sesi taklim akan bermula sekarang.
Yang keluar dari bilik ada yang lemah longlai malas, ada yang semangat, ada yang sibuk cari tudung. Macam-macam hal.
Bila duduk ada yang tunduk kepala. Ada yang menguap. Ada yang dok belek-belek penanda buku Fadhail Amal. Yang baring pun ada (dimaafkan sebab belum baligh).
“Ehem…” aku berdehem memprepare suara.
“Bismillahirahmanirrahim…”
“Virtues of Kalimah Taayibah…”
“The Prophet Eesa (Jesus) a.s. had said: The deeds of the Ummat of Hadrat Muhammad s.a.w. would be reckoned weightiest on the Day of Judgement, because their tongues are accustomed to the recitation of a Kalimah, which was found too hard by the Ummats of other Prophets and this Kalimah is Lailahaillallah.”
Sumaiyyah yang tadi dok asyik dengar, berlari ke sebelah ibunya dan berbisik sedangkan aku masih meneruskan pembacaan.
Isteriku tertawa kecil. Aku menjeling tajam sambil memberi isyarat kenapa.
“Sumaiyyah tanya, kenapa Kak Limah ada dalam buku taklim?”
Aku yang muka serius terhambur ketawa dan terus menutup buku. Tak boleh baca dah sebab bila baca tak boleh tahan nak gelak.
Moral: Ajar le anak dengan kalimah toyyibah yang betul jangan asyik tengok cerita Hantu Kak Limah je.

, Terimakasih telah mengunjungi Ulasani.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Aopok.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com, pasang iklan gratis Iklans.com dan join di komunitas Topoin.com.